Dark/Light Mode

Optimalkan Nikel RI, Pertamina Siap Kembangkan Ekosistem Baterai Mobil Listrik

Minggu, 22 Januari 2023 21:42 WIB
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (Foto: Dok. Pertamina)
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati (Foto: Dok. Pertamina)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) bertekad terus berperan secara signifikan dalam mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) di Indonesia dengan mengoptimalkan sumber daya di dalam negeri.

“Kami yakin dengan cadangan nikel di Indonesia, kami bisa memproduksi baterai dan meningkatkan penetrasi EV,” ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, di Paviliun Indonesia, World Economic Forum, di Davos, seperti dikutip pertamina.com, Minggu (22/1).

Menurutnya, Pertamina memiliki infrastruktur yang bisa dioptimalkan untuk penetrasi EV. Pertamina juga memiliki data segmentasi karakteristik, mobilitas, dan kemampuan membeli.

Baca juga : Menteri Bahlil Rayu Menkeu Polandia Investasi Baterai Kendaraan Listrik

Selain itu, Pertamina memiliki lebih dari 7.400 SPBU, 6.100 Pertashop, dan 63.000 outlet LPG. Pertamina siap berkolaborasi dengan pihak lain dari berbagai negara untuk mengembangkan baterai EV dan mengoptimalkan infrastruktur yang dimiliki.

Komitmen ini sejalan dengan rekomendasi Gugus Tugas Energi, Keberlanjutan dan Iklim B20 (Business 20-Task Force Energy, Sustainability, and Climate/B20-TF ESC). “Kami mengusulkan beberapa rekomendasi kebijakan dan aksi kebijakan, terutama bagaimana mempercepat penetrasi EV di setiap negara,” ujar Nicke, yang juga menjabat sebagai Ketua B20-TF ESC selama G20 tahun 2022.

Dalam acara yang bertema “Indonesia Economic Development Through Downstream Industries and Inclusive Partnership”, Nicke mengungkap, rekomendasi kebijakan tersebut antara lain percepatan penggunaan energi berkelanjutan, memastikan transisi yang adil dan terjangkau, serta meningkatkan ketahanan energi.

Baca juga : Mardiono Minta Kader PPP Kedepankan Kesejahteraan Rakyat

Untuk mempercepat penggunaan energi berkelanjutan, Pertamina menargetkan efisiensi energi, dengan elektrifikasi menjadi faktor penentu keberhasilan. “Ada target efisiensi energi sisi permintaan, bagaimana mengelola efisiensi energi dari sisi permintaan, dan kami percaya elektrifikasi menjadi faktor kunci keberhasilan,” kata Nicke.

Selain itu, Nicke juga menyoroti perlunya pembiayaan, terutama dari negara maju, mengingat transisi energi ke energi terbarukan membutuhkan investasi modal yang sangat besar. Sehingga diperlukan dukungan investasi dari negara maju.

Rekomendasi kebijakan kedua adalah perlunya memastikan transisi yang adil dan terjangkau. Dalam rekomendasi tersebut, Nicke menyoroti perlunya mempersiapkan transisi yang berkeadilan dari sektor yang terdampak transisi energi terhadap sektor terkait. Ia menyebutkan, perlunya memastikan praktik berkelanjutan dalam akses mineral untuk membangun infrastruktur energi baru yang bersih dan rendah karbon, termasuk kendaraan listrik.

Baca juga : Hilirisasi PT Freeport Indonesia Mantapkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Lalu, rekomendasi ketiga adalah perlunya peningkatan ketahanan energi. “Kami membutuhkan kerangka kerja dan regulasi seperti insentif untuk mempromosikan dan mengakselerasi ekosistem EV,” kata Nicke.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.