Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dukung Penurunan Emisi Karbon, Ini Jurus APP Sinar Mas

Sabtu, 4 Maret 2023 19:34 WIB
Talkshow Pentingnya Transformasi Energi Dalam Konsep Penyerapan Karbon dan Perubahan Iklim di acara Indogreen Forestry & Environment Expo 2023. (Foto: ist)
Talkshow Pentingnya Transformasi Energi Dalam Konsep Penyerapan Karbon dan Perubahan Iklim di acara Indogreen Forestry & Environment Expo 2023. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Direktur APP Sinar Mas, Irsyal Yasman menegaskan, APP Sinar Mas komitmen untuk mengurangi emisi karbon. 

Hal tersebut dikatakan Irsyal dalam talkshow bertema "Pentingnya Transformasi Energi Dalam Konsep Penyerapan Karbon dan Perubahan Iklim" di acara Indogreen Forestry & Environment Expo 2023 yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang digelar di Jogja Expo Centre (JEC) dari 2-5 Maret 2023.

“Industri Pulp dan Kertas dapat berkontribusi dalam pencapaian target NDC (Nationally Determined Contribution) melalui sektor energi, limbah dan FOLU (Forest and Other Land Use),” ujarnya.

Baca juga : Depo Plumpang Kebakaran, Dirut Pertamina Minta Maaf

Menurut dia, berpedoman kepada Sustainability Roadmap Vision (SRV 2030), APP Sinar Mas berupaya untuk mencapai 30 persen penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2030, dari baseline 2018. Target tersebut sudah terealisasi dengan telah dicapainya penurunan intensitas karbon sebesar 13 persen pada tahun 2021 lalu.

Irsyal juga menambahkan, di bidang energi, APP Sinar Mas telah menggunakan energi terbarukan (renewable energy) sebesar 56 persen, diantaranya melalui penggunaan black liquor dan limbah sludge IPAL untuk mengurangi penggunaan batubara di pembangkit yang perseroan gunakan.

Di kesempatan yang sama, Rektor INSTIPER Yogyakarta Harsawardana memberikan paparan cara-cara mengelola emisi karbon. Salah satunya dengan teknik Floating Drum Plants. Floating drum plant terdiri dari satu digester dan penampung gas yang bisa bergerak.

Baca juga : Flu Burung Picu Kematian Di Kamboja, Ini 7 Fakta Influenza Yang Perlu Anda Tahu

Penampung gas ini akan bergerak keatas ketika gas bertambah dan turun lagi ketika gas berkurang, seiring dengan penggunaan dan produksi gasnya. Teknik ini akan menghasilkan biogas yang bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatif untuk kehidupan sehari-hari masyarakat. 

Biogas sendiri dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai energi alternatif pengganti LPG untuk memasak dan bahan bakar generator untuk menghasilkan listrik. Pada perkembangannya, biogas dinilai lebih aman untuk bumi sebab pembakaran biogas mampu mengurangi emisi gas kaca. 

Sementara itu, Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK Agus Justianto mengatakan, pentingnya pengelolaan hutan lestari dalam pengendalian perubahan iklim, karena hutan mempunyai potensi menyerap emisi karbon yang sangat besar.

Baca juga : BI Dukung Penerbitan Kode Etik Pasar Keuangan

"Indonesia telah mencanangkan penurunan emisi gas rumah kaca ENDC (Enhanced Nationally Determined Contribution) sebesar 31,89 persen dengan upaya sendiri atau 43,20 persen dengan dukungan Internasional, hal ini sebagai kontribusi dalam pengendalian perubahan iklim (2/3)," kata Agus pada acara sarasehan di hari yang sama yang bertema "Kelola Generasi Muda Cinta Hutan dan Lingkungan, Dalam Era Keterbukaan Informasi".

Untuk diketahui, isu mengurangi emisi karbon berbasis hutan dan lahan, diwujudkan Pemerintah dalam program Indonesia's FOLU Net Sink 2030, yakni sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui tingkat serapan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan pada tahun 2030 akan seimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi yang dihasilkan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.