Dark/Light Mode

Ekonom Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Bantu Korban dan Investigasi Kebakaran Depo Plumpang

Minggu, 5 Maret 2023 16:05 WIB
Ekonom Konstitusi Defiyan Cori. (Foto: Ist)
Ekonom Konstitusi Defiyan Cori. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ekonom Konstitusi Defiyan Cori mengapresiasi sikap PT Pertamina (Persero) atas kebakaran deponya di Plumpang, Jakarta Utara.

"Pertamina sangat bertanggungjawab dan bijaksana, melalui permintaan maaf yang disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati," ujar Cory, Minggu (5/3).

Selain itu, dia juga mengapresiasi upaya Pertamina untuk memadamkan sumber api dan melokalisirnya. Pertamina, juga bergerak cepat dalam memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak.

Baca juga : Update Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 19 Orang Meninggal

Pertamina sigap menolong dan membantu para korban dan segera membentuk tim gabungan bersama PT Patra Niaga (sub holding) dan fungsi terkait untuk melakukan investigasi terkait penyebab musibah kebakaran terjadi.

"Kesigapan dan kesiapsediaan ini tidak pernah terjadi pada perusahaan korporasi swasta atas kejadian dan musibah yang sama," ungkapnya.

Cory menilai, peristiwa ini sesungguhnya adalah musibah. Masyarakat di sekitarnya diminta mengambil hikmah atas kejadian kebakaran ini.

Baca juga : Polri Investigasi Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Dengan SCI

Yakni, dengan mengevaluasi keberadaan bangunan perumahan di lingkungan objek vital yang berisiko tinggi dan berpotensi pada keselamatan penduduk.

Karena itu, menurut Cory, Pertamina atau sub holdingnya, yaitu Patra Niaga, tidak bisa disalahkan.

"Sebab dapat dibuktikan bahwa tingkat keamanan standar atau safety, telah terpenuhi," ucap Cory.

Baca juga : Relawan Perwira Pertamina Peduli Pulihkan Trauma Anak-Anak Plumpang

Yang terpenting saat ini atas musibah tersebut adalah bagaimana membangun kesadaran masyarakat untuk mengantisipasi musibah di masa datang.

Dukungan publik dan perhatian pemerintah atas keselamatan dan keamanan lingkungan sekitar depo maupun kilang Pertamina yang masih padat penduduk sangat diharapkan, agar potensi korban jika berulang musibah dapat diminimalisir.

"Kebijakan pemerintah juga harus mencerminkan posisi yang tegas terhadap keberadaan rumah penduduk yang masih terlalu dekat jaraknya dengan kegiatan operasional perusahaan atau pabrik berisiko tinggi tersebut di berbagai wilayah lain," tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.