Dark/Light Mode

Usai Restrukturisasi, Keuangan WSBP Dipastikan Tetap Sehat

Minggu, 2 April 2023 17:54 WIB
Foto: Fajar Elpradianto/Rakyat Merdeka.
Foto: Fajar Elpradianto/Rakyat Merdeka.

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah melaksanakan kewajiban pertamanya kepada seluruh kreditur. Tepat 6 bulan pasca Homologasi WSBP telah dinyatakan berkekuatan hukum tetap oleh pengadilan pada tanggal 20 September 2022.

Director of Finance & Risk Management Asep Mudzakir memastikan, Waskita Beton Precast menyelesaikan kewajiban pembayaran tahap pertama kepada seluruh kreditur.

“Sesuai ketentuan, WSBP telah melaksanakan pembayaran melalui Kas pembayaran utang atau CFADS (Cash Flow Available For Debt Service) pertama sebesar Rp 75,4 miliar," ujarnya dalam konferensi pers, di Jakarta, dikutip Minggu (2/4).

Adapun pembayaran yang dilaksanakan yaitu, pembayaran tahap pertama kepada seluruh vendor dengan total Rp 34,5 miliar.

Baca juga : Akademisi IPB: Harusnya Jangan Impor Beras, Tapi Optimalkan Serap Gabah

Kemudian, pembayaran kepada perbankan untuk porsi bunga 2 persen per anum sebesar Rp 37,6 miliar. Lalu, pembayaran bunga 2 persen per anum kepada pemegang obligasi dengan total Rp 3,26 miliar.

Hal ini menandakan bahwa kondisi keuangan WSBP pasca restrukturisasi dalam keadaan sehat.

“Pembayaran CFADS berikutnya akan dilakukan pada 25 September 2023,” tambahnya.

Selain ketepatan waktu pelaksanaan pembayaran utang tahap pertama, WSBP juga menargetkan pelaksanaan konversi utang menjadi saham dan Obligasi Wajib Konversi dapat dilakukan pada akhir Triwulan II tahun ini.

Baca juga : Gerindra Kota Manado Pastikan Tanpa Mahar

Nantinya akan terjadi perubahan struktur saham WSBP paska restrukturisasi, namun PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) tetap sebagai pemegang saham pengendali.

Sebagai informasi, dalam proses restrukturisasi demi perbaikan kondisi keuangan perusahaan, WSBP didukung oleh PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA).

Melalui jasa advisory yang efektif dan aplikatif, dukungan PPA kepada WSBP dilakukan melalui pendampingan sebagai lead advisor dalam proses PKPU dalam rangka penyehatan kembali kinerja keuangan WSBP, serta memastikan keberlangsungan usaha WSBP untuk dapat memenuhi kewajiban kepada krediturnya.

"Pendampingan PPA sebagai lead advisor pada proses homologasi WSBP tersebut merupakan salah satu bukti nyata peran PPA dalam mengoptimalisasi nilai ekosistem BUMN,” ungkap Plt. Direktur Utama PPA, Avianto Istihardjo.

Baca juga : DKI Pastikan Tarif Utilitas Terjangkau

WSBP optimis dan menargetkan perusahaan akan terus meningkat di tahun 2023 serta di tahun-tahun selanjutnya, di antaranya menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,3 triliun dan laba kotor tetap positif sebesar Rp 300 miliar.

Tidak hanya dari sisi kinerja keuangan, kinerja pemasaran akan ditargetkan tumbuh signifikan sebesar Rp 3,8 triliun naik lebih dari 100 persen dari realisasi tahun 2022 sebesar Rp 1,5 triliun. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.