Dark/Light Mode

Bos OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Tetap Terjaga

Senin, 3 April 2023 19:28 WIB
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar. (Foto: Ist)
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga, dengan kinerja intermediasi Lembaga Jasa Keuangan (LJK) meningkat dan permodalan serta likuiditas di level yang memadai.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan, per Maret 2023, laju pengetatan kebijakan moneter yang cepat, mulai menekan stabilitas sistem keuangan global dengan bergejolaknya sistem perbankan global akibat penutupan beberapa bank di Amerika Serikat dan Eropa.

"Otoritas negara-negara itu telah bertindak cepat untuk mengatasi permasalahan tersebut dan mencegah merambatnya penularan risiko," jelasnya dalam konferensi pers RDK Bulanan, Senin (3/4).

Baca juga : Usai Restrukturisasi, Keuangan WSBP Dipastikan Tetap Sehat

Kinerja perekonomian global di 2023 secara umum resilien yang ditunjukkan oleh pasar tenaga kerja AS yang masih solid, dan tekanan inflasi mereda meskipun masih berada di level yang tinggi seiring meredanya tekanan pada rantai pasok global. 

Sementara itu, reopening perekonomian China berlanjut dengan kegiatan perekonomian masyarakat dan industri China terus membaik. Namun demikian, pengetatan kebijakan moneter global dinilai akan terus berlanjut seiring tingkat inflasi dari sisi permintaan yang masih tinggi.

"Di tengah dinamika perekonomian global tersebut, indikator perekonomian domestik kembali mencatatkan pertumbuhan solid," katanya.

Baca juga : GBB Dan APINDO Sepakat Tingkatkan Serapan Tenaga Kerja

Neraca dagang melanjutkan surplus di Februari 2023, begitupun Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur juga terus berada di zona ekspansi dalam kurun waktu 18 bulan terakhir. Namun demikian, optimisme dan konsumsi masyarakat mencatatkan penurunan tipis yang terkonfirmasi dari penurunan Indeks Keyakinan Konsumen dan Indeks Penjualan Ritel yang lazim terjadi pasca-Hari Besar Keagamaan Nasional Natal dan Tahun Baru.

Di sektor perbankan, kredit perbankan pada Februari 2023 tumbuh sebesar 10,64 persen yoy menjadi Rp 6.375,3 triliun. Penguatan kredit tersebut utamanya ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh 13,01 persen yoy. Secara mtm, nominal kredit perbankan Februari 2023 meningkat 1,02 persen mtm atau naik sebesar Rp 64,44 triliun.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Februari 2023 tercatat tumbuh sebesar 8,18 persen yoy menjadi Rp 7.989 triliun, dengan giro dan deposito sebagai main driver. "Komposisi DPK didominasi oleh CASA (current account and saving account) atau dana murah yang relatif stabil dan tidak terlalu terpengaruh terhadap pergerakan suku bunga," jelas Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae di kesempatan yang sama.

Baca juga : Lestari Minta Tenaga Pengajar Kompeten Merata Di Tanah Air

Dian melanjutkan, kondisi tersebut mendukung terjaganya kinerja likuiditas perbankan antara lain tercermin dari rasio-rasio likuditas yang berada di atas treshold. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) pada Februari 2023 masing-masing tercatat sebesar 129,58 persen dan 29,09 persen, jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

Adapun, Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) masing-masing sebesar 244,20 persen dan 140,42 persen, jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 100 persen. Sementara risiko kredit di Februari 2023 terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 0,75 persen dan NPL gross sebesar 2,58 persen.

Kredit restrukturisasi Covid-19 pada Februari 2023 terus mencatatkan penurunan menjadi Rp 427,7 triliun dengan jumlah debitur yang terus menurun menjadi 1,93 juta nasabah. Sementara untuk risiko pasar, Posisi Devisa Neto (PDN) tercatat sebesar 1,47 persen, jauh di bawah threshold 20 persen. Di sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan di level yang cukup tinggi dan menguat menjadi sebesar 26,1 persen.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.