Dark/Light Mode

Kendaraan Listrik Laris, Bisnis DRMA Bakal Terdongkrak

Jumat, 7 April 2023 21:33 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) bakal mengalami permintaan komponen yang tinggi seiring membaiknya bisnis otomotif. Tak hanya itu permintaan kendaraan listrik yang terus meningkat bakal mendongkrak bisnis DRMA.

Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso mengatakan, prospek yang menjanjikan dari industri otomotif tahun 2023 ini sejalan dengan meningkatnya permintaan otomotif mulai dari kuartal ke 4 tahun 2022 dan berlanjut di tahun 2023.

"Prospek penjualan kendaraan listrik juga diharapkan meningkat, sejalan dengan pemberian insentif baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat oleh pemerintah," ujar Irianto di sela Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, dikutip Jumat (7/4).

Insentif tersebut mensyaratkan adanya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tertentu, sehingga tentu saja akan mendorong lokalisasi pembelian komponen kendaraan listrik tersebut.

Baca juga : KSP: Insentif Pembelian Mobil Listrik Bisa Selamatkan Lingkungan

Hal ini sangat positif bagi perusahaan pemasok komponen kendaraan bermotor di Indonesia seperti DRMA. Perseroan juga telah melakukan kerja sama dengan produsen-produsen sepeda motor listrik yang ada di Indonesia.

DRMA tengah meneken kerja sama dengan beberapa produsen sepeda motor listrik.

"Memang lagi ramai soal EV tentu DRMA akan sangat diuntungkan karena sudah tahu bahwa kita banyak melakukan kerja sama dengan produsen-produsen sepeda motor listrik yang ada di Indonesia. Misalnya di dalam pameran lalu kita juga sudah mengumumkan kita memiliki kerjasama misalnya dengan Rakata (Rakata Motorcycle) untuk menyuplai baterai dan juga swap sistemnya," katanya.

Bahkan, sekarang perusahaan sudah melakukan banyak kerjasama persiapan kepada beberapa banyak produsen untuk sepeda motor listrik.

Baca juga : Dukung Kelancaran Mudik Lebaran, Pelita Air Datangkan Pesawat ke-5

Selain itu, ia menyebut, produk miliknya akan terbantu dengan kebijakan pemerintah mengenai subsidi atau insentif untuk motor listrik Rp 7 juta.

"Mendapatkan insentif sebesar Rp 7 juta per unit tapi dengan syarat local content atau TKDN-nya di atas 40 persen. Nah kita banyak menyediakan juga komponen-komponen yang kita suplai kepada mereka dan juga untuk mobil juga sama bahwa sebetulnya kita juga sudah mempersiapkan untuk membantu untuk pembuatan baterai pack untuk mobil listrik yang ada yang diproduksi di Indonesia," tuturnya. 

Tak hanya itu, ia bilang, saat ini perseroan telah melakukan investasi agar bisa mendukung baterai pack untuk kendaraan roda empat.

Di sisi lain, perseroan merencanakan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 500 miliar pada tahun ini. Sebab, dana tersebut dialokasikan untuk melakukan akuisisi PT Trimitra Chitrahasta (TCH) sebesar Rp 216 miliar.

Baca juga : KAI Gelar Mudik Motor Gratis, Begini Cara Daftarnya

"Kita rencanakan capex tahun ini paling sedikit Rp 500 miliar, salah satunya untuk melakukan akuisisi PT Trimitra Chitrahasta yang sebesar Rp 216 miliar dan sisanya adalah kita sedang membangun juga instalasi atau production utility untuk mempersiapkan pembuatan baterai komponen baterai pack dari roda empat dan juga untuk model-model baru yang sedang dikembangkan disiapkan oleh customer kita," bebernya. 

Dengan begitu, perseroan harus mempersiapkan sejumlah alat maupun mesin untuk dapat membuat komponen baterai pack tersebut. Shingga totalnya di kisaran Rp 500 miliar.

Sumbernya sebagian besar adalah dari hasil dari internal kas perusahaan di tahun lalu. Sekadar informasi, DRMA mendapat profit lebih dari Rp 390 miliar. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.