Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Muluskan Program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai
Pemerintah Incar Investor
Kamis, 23 Maret 2023 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Harga Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di pasar Indonesia masih terlalu mahal. Kondisi itu dikhawatirkan bisa memperlambat program penggunaan KBLBB di seluruh Indonesia.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah meluncurkan program percepatan KBLBB, berupa bantuan Pemerintah dan insentif fiskal, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Senin (20/3).
Menteri koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Pemerintah sudah memastikan memberikan subsidi bagi motor dan mobil listrik. Untuk motor listrik, subsidi diberikan mulai hari ini, sedangkan mobil listrik pada 1 April 2023.
Ada dua alasan dari kebijakan tersebut. Pertama, untuk menarik investor.
“Kebijakan ini dapat menarik produsen kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk membangun pabrik di Indonesia, sehingga KBLBB banyak pilihan di pasar,” ujar Luhut.
Kedua, dengan adanya kebijakan ini, Pemerintah memastikan masyarakat bisa memperoleh KBLBB dengan harga terjangkau.
Baca juga : Jelang Ramadan, Syarief Minta Pemerintah Jaga Harga Bahan Pokok
Menurutnya, KBLBB memang mahal bagi sebagian masyarakat. Karena itu, Pemerintah memberikan bantuan dan insentif fiskal bagi yang ingin membeli KBLBB.
Pertama, pemberian insentif Tax Holiday sampai 20 tahun. Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Ini sesuai dengan nilai investasi untuk industri pembuatan kendaraan bermotor dan komponen utamanya,” ujar Sri Mulyani.
Baca juga : Pemerintah Serius Geser Energi Mahal Jadi Murah
Ada juga insentif untuk industri logam dasar hulu besi baja atau bukan besi baja, tanpa atau beserta turunannya yang terintegrasi. Termasuk smelter nikel dan produksi baterai.
Kedua, penerapan Super Tax Dediction hingga 300 persen. Insentif ini diberikan hingga batas biaya penelitian dan pengembangan di bidang pembangkit tenaga listrik baterai dan alat listrik.
Ketiga, pembebasan PPN(Pajak Pertambahan Nilai) atas barang tambang. Termasuk biji nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya