Dark/Light Mode

Cegah Kebakaran Kilang Terjadi Lagi

Pertamina Sudah Tambah CCTV Dan Penangkal Petir

Sabtu, 8 April 2023 07:30 WIB
Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (4/4/23). Rapat membahas penjelasan terkait meledaknya kilang Pertamina RU (refinery unit) II Dumai Riau dan rencana mitigasi kecelakaan seluruh infrastruktur Pertamina. (Foto: Dwi Pambudo/RM).
Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (4/4/23). Rapat membahas penjelasan terkait meledaknya kilang Pertamina RU (refinery unit) II Dumai Riau dan rencana mitigasi kecelakaan seluruh infrastruktur Pertamina. (Foto: Dwi Pambudo/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) memastikan program pencegahan insiden kebakaran di kilang terus dilakukan. Misalnya, di Kilang Balongan, perusahaan pelat merah itu sudah menambah penangkal petir dan kamera pengawas.

Pertamina akan mem­perkuat penerapan budaya HSSE (Health, Safety, Security, & Environment). Hal ini dilaku­kan untuk mencegah insiden kebakaran di kilang-kilang minyak, terulang lagi. Langkah ini diambil merespons terjadinya kebakaran pada dua aset milik Pertamina, dalam rentan waktu yang berdekatan.

Yakni, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/4). Dan, disusul kilang Refinery Unit (RU) II Dumai, Provinsi Riau pada Sabtu (1/4) 2023..

Baca juga : Cegah Insiden Serupa Terulang, Pertamina Perkuat Budaya Kerja Berbasis Safety

Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, dengan terjadinya dua insiden tersebut, pihaknya terus melaku­kan evaluasi dan pengawasan.

Termasuk memperkuat lagi budaya HSSE, karena safety (ke­selamatan) harus menjadi con­cern semua pihak. Tidak hanya karyawan, tapi para mitra yang bekerja sama dengan Pertamina.

“Pada prinsipnya, Standar Operasional Prosedur (SOP) dan HSSE sudah ada di masing-masing subholding, yang disesuai­kan masing-masing operasional bisnis perusahaan,” ujar Fadjar saat berbincang dengan Rakyat Merdeka di Balongan, Indra­mayu, Jawa Barat, Selasa (5/4).

Baca juga : Seluruh Korban Ledakan Kilang Pertamina Dumai Sudah Tinggalkan RS

Meski demikian, pihaknya tetap akan melakukan evaluasi SOP yang sudah ada, agar bisa dise­suaikan dan diperbaiki, sehingga lebih komprehensif. Termasuk melakukan benchmarking terkait pengamanan objek vital.

“Kami pahami kalau kilang-kilang yang dimiliki Pertamina sudah berumur. Ketika ada insiden, kami jadikan sebagai pembelajaran, penyebabnya juga kan berbeda,” kata Fadjar.

Ia menuturkan, belajar dari insiden yang terjadi di kilang RUVI Balongan pada Maret 2021, pihaknya telah melakukan berbagai improvement.

Baca juga : Ledakan Kilang Pertamina Dumai Berhasil Diatasi Dalam 9 Menit, Kondisi 5 Korban Stabil

Misalnya, penambahan jum­lah Lightning Protection Sys­tems (LPS) alias penangkal petir. Karena salah satu penyebab kebakaran Balongan yang paling disorot saat itu terkait cuaca, yaitu petir.

Menurutnya, pemasangan LPS sebelumnya tidak sebanyak seka­rang. Setelah melakukan bench­marking, ternyata jumlah LPS di kilang lain lebih banyak.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.