Dark/Light Mode

AP II Terus Kembangkan Layanan Transportasi Publik

Dari Electric Vehicle Hingga Autonomous Vehicle, Semua Ada di Bandara Soetta

Jumat, 30 Agustus 2019 10:06 WIB
Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin (kedua kanan), dalam aForum Perhubungan bertajuk `Perpres Mobil Listrik Terbit: What`s Next?`, Kamis (29/8). (Foto: Humas AP II)
Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin (kedua kanan), dalam aForum Perhubungan bertajuk `Perpres Mobil Listrik Terbit: What`s Next?`, Kamis (29/8). (Foto: Humas AP II)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II mendorong optimalisasi penggunaan transportasi publik sebagai sarana utama pergerakan masyarakat, dari dan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta)

Sejalan dengan itu, Angkasa Pura II juga untuk turut mendukung perbaikan transportasi publik ke level berikutnya, melalui penggunaan kendaraan bermotor listrik atau dikenal dengan Electric Vehicle (EV).

Hal tersebut disampaikan President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin dalam Forum Perhubungan bertajuk "Perpres Mobil Listrik Terbit: What’s Next?", Kamis (29/8).

Menurut Awaluddin, porsi penggunaan transportasi publik dari dan ke Soetta masih bisa ditingkatkan. Jumlah penumpang pesawat di Soetta setiap hari rata-rata 200.000 orang, dan pekerja sekitar 50.000 orang. Dari jumlah itu, yang memanfaatkan transportasi publik baru 40 persen. Sisanya yang 60 persen,  masih menggunakan kendaraan pribadi.

Baca juga : Garuda Indonesia Larang Penumpang Bawa MacBook Pro Retina 15 Inch

“AP II sebagai penyedia layanan di bandara, ingin bekerja sama dengan para operator transportasi publik agar semakin banyak yang memanfaatkan angkutan massal untuk menuju ke Soekarno-Hatta atau sebaliknya,” jelas Muhammad Awaluddin.

Jumlah transportasi publik di kawasan Bandara Soetta sebetulnya sudah memadai. Ada 7 operator taksi reguler yang mengoperasikan sekitar 5.000 unit, dan 2 operator taksi eksekutif dengan 860 unit armada. Untuk angkutan bus, terdapat 7 perusahaan otobus dengan total armada 423 unit, dan 6 perusahaan travel minibus dengan 93 unit armada.

“Apabila ada operator transportasi publik yang ingin membuka layanan baru di Soetta, kami akan sangat menerima. Seperti misalnya Transjakarta, yang dalam waktu dekat akan membuka layanan dari Pantai Indah Kapuk ke Soetta,” ujar Awaluddin.

AP II juga mendukung pengembangan transportasi publik tersebut, ke arah penggunaan kendaraan bermotor listrik (electric vehicle) guna mewujudkan konsep eco airport.

Baca juga : Gedung Terbakar, Telkom Amankan Aset di Jayapura

Awaluddin menuturkan, saat ini AP II tengah mengembangkan inovasi dengan memperhatikan tiga hal yaitu sumber daya manusia (SDM), proses bisnis, dan pemanfaatan teknologi dalam memajukan transportasi publik di Soetta.

“Dari sisi SDM, operator bandara tidak memiliki kompetensi terkait dengan kendaraan listrik. Karena itu, perlu kerja sama dengan pihak lain untuk melakukan pengembangan dan penelitian. Kami juga membutuhkan suatu bisnis proses yang baru. Misalnya, untuk menentukan bagaimana seharusnya taksi konvensional dan taksi listrik itu beroperasi di bandara.Bagaimana konsep pengisian daya bagi taksi listrik, dan di mana letak saluran pengisian listrik umum, itu perlu sinergi dengan pihak yang berkompeten,” jelas Awaluddin.

Saat ini, di Soetta juga telah beroperasi angkutan massal berbasis listrik yakni kereta bandara dan skytrain, serta mobil golf di dalam terminal. Taksi Blue Bird juga sudah mengoperasikan kendaraan listrik Tesla dan BYD khusus untuk layanan di Soetta. 

Saat Asian Games dan Asian Para Games 2018, Soekarno-Hatta juga mengoperasikan bus listrik buatan PT Mobil Anak Bangsa untuk transportasi para atlet. Ke depannya, tidak menutup peluang, akan lebih banyak lagi pemanfaatan kendaraan listrik seperti untuk bus penumpang di airside.

Baca juga : Target 2020, Menteri Bambang Pede Angka Kemiskinan Turun 8,7 Persen

“Setelah pemanfaatan kendaraan listrik optimal di Soetta, maka selanjutnya akan dikembangkan kendaraan tanpa awak atau autonomous vehicle untuk operasional di dalam bandara,” ungkap Awaluddin.

Skytrain yang menghubungkan Terminal 1, 2, dan 3 serta stasiun kereta di Soetta memang sudah disiapkan untuk bisa beroperasi mandiri sebagai autonomous vehicle, atau tidak memerlukan awak pengemudi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.