Dark/Light Mode

Top, Program Sejuta Rumah 2019 Per 26 Agustus Capai 847.611 Unit

Jumat, 30 Agustus 2019 04:05 WIB
Ilustrasi Perumahan. (Foto: Antara).
Ilustrasi Perumahan. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Hingga pertengahan Agustus 2019, pembangunan Program Sejuta Rumah (PSR) sudah mencapai 847.611 unit.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, PSR telah mencapai kinerja yang makin baik seiring dengan investasi pemerintah dalam penyediaan perumahan bagi seluruh masyarkat yang terus meningkat setiap tahun.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid mengatakan pada 2015—2018, PSR telah berhasil membangun sebanyak 3,54 juta unit, sedangkan pada 2019, pemerintah menargetkan pembangunan PSR sebanyak 1,25 juta rumah.

“Dari jumlah yang terbangun, komposisi 70 persen rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 30 persen rumah non MBR. Pada 2019, Kementerian PUPR menargetkan capaian PSR lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 1,25 juta rumah,” kata Khalawi saat membacakan sambutan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam Talkshow bertemakan Mengokohkan Urusan dan kelembagaan Perumahan Rakyat, Permukiman dan Pengembangan Kawasan Perkotaan, Kamis (29/8).

Baca juga : Menpora Dukung Program Satu Medali Emas, Satu Perpustakaan

Khalawi melanjutkan, capaian Program Sejuta Rumah (PSR)  tersebut merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, pengembang, tanggung jawab sosial perusahaan, dan masyarakat secara swadaya.

“Penyediaan rumah atau papan menjadi satu kebutuhan primer atau dasar yang masih belum sepenuhnya tuntas sejak Indonesia merdeka 74 tahun yang lalu. Nilai backlog dan rumah tidak layak huni yang masih besar merupakan tugas berat yang menjadi tantangan kita bersama dalam rangka mewujudkan penyediaan perumahan layak huni bagi seluruh masyarakat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah,” ujarnya.

Dosen Kelompok Keahlian Perumahan Permukiman Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SKPPK) ITB Jehansyah Siregar menilai rumitnya persoalan penyediaan rumah tidak bisa hanya diselesaikan oleh pejabat dengan level Direktur Jenderal (Dirjen).

Persoalan ini harus diselesaikan oleh pajabat setingkat Menteri yang secara fokus merampungkan masalah ini.

Baca juga : Terganjal Harga Lahan, Program Satu Juta Rumah Jalan Terus

"Masalah perumahan tidak bisa diselesaikan oleh pejabat level Dirjen, harus ada Menteri yang secara fokus menyelesaikan masalah ini," tegasnya.

Hingga pertengahan Agustus 2019, pembangunan Program Sejuta Rumah (PSR) sudah mencapai 847.611 unit.

Sekretaris The HUD Institute, Muhammad Joni mengatakan, ke depan juga diperlukan upaya upaya untuk mengefektifkan urusan perumahan dan pembangunan perkotaan dengan memperhatikan hambatan dan tantangan yang aktual.

"Penting juga misi mengokohkan urusan dan kelembagaan perumahan rakyat dan pembangunan perkotaan ini guna meningkatkan kesejahteraan rakyat sebagai sebagaimana mandat konstitusi,” ujar Joni.

Baca juga : PUPR Mulai Garap Hunian Komunitas

Sementara, Ketua Umum Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himpera) Endang Kawidjaja mengatakan, program pembangunan  rumah rakyat membutuhkan  komitmen  yang kuat dari pemerintah, baik dari sisi anggaran maupun  regulasi.

“Jika tidak,  kebutuhan rumah yang  mencapai 800 ribu unit  per  tahun tidak akan terpenuhi. Akibatnya, backlog  rumah  bakal terus  bertambah,” pungasnya. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.