Dark/Light Mode

OJK Yakinkan Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Nasional Tetap Terjaga

Jumat, 5 Mei 2023 20:40 WIB
OJK menjamin stabilutas sektor keuangan Nasional tetap terjaga. (Foto: Dok.OJK)
OJK menjamin stabilutas sektor keuangan Nasional tetap terjaga. (Foto: Dok.OJK)

 Sebelumnya 
Di sektor eksternal, neraca perdagangan Indonesia di Maret 2023 kembali mencatatkan surplus meskipun menyempit akibat kontraksi nilai ekspor yang lebih dalam dibandingkan impor. Sementara dari sisi perbankan,

Kredit perbankan pada Maret 2023 tumbuh 9,93 persen yoy (Februari 2023 sebesar 10,64 persen) menjadi Rp 6.445,5 triliun.

“Pertumbuhan ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh sebesar 11,40 persen yoy, sementara kredit modal kerja dan konsumsi masing-masing tumbuh sebesar 9,52 persen dan 9,20 persen,” jelas Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae di kesempatan yang sama.

Secara month to month (mtm), kredit perbankan naik 1,10 persen atau naik Rp 70,14 triliun.

Baca juga : Parpol Peserta Pemilu Bisa Diperkarakan Lho

Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Maret 2023 tercatat melandai dengan tumbuh 7 persen yoy (Februari 2023 sebesar 8,18 persen) menjadi R p8.005,6 triliun, utamanya didorong penurunan pada giro.

Likuiditas industri perbankan pada Maret 2023 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga. Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 128,87 persen dan 28,91 persen, jauh di atas ambang batas ketentuan masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

Risiko kredit melanjutkan penurunan dengan rasio Non Performing Loan (NPL) net perbankan sebesar 0,72 persen (Februari 2023 sebesar 0,75 persen) dan NPL gross sebesar 2,49 persen (Februari 2023 sebesar 2,58 persen).

Kredit restrukturisasi Covid-19 kembali mencatatkan penurunan sebesar Rp 22,28 triliun menjadi Rp 405,42 triliun (Februari 2023 sebesar Rp 427,7 triliun).

Baca juga : Selat Bosphorus, Wabah, dan Udara Segar: Sebuah Kenangan Dan Wisata Kesehatan

Di mana jumlah nasabah juga menurun menjadi 1,83 juta nasabah (Februari 2023 sebesar 1,93 juta nasabah).

“Risiko pasar juga menurun ditinjau dari Posisi Devisa Neto (PDN) tercatat sebesar 1,44 persen, jauh di bawah threshold 20 persen,” tutur Dian.

Di sisi profitabilitas, secara umum peningkatan laba bank triwulan I 2023 ini masih sejalan dengan proyeksi Rencana Bisnis Bank (RBB) 2023.

Terutama didorong oleh pertumbuhan kredit dan fee based income (FBI), serta perbaikan kinerja surat berharga.

Baca juga : Awas, Parpol Bisa Daftar Bacaleg Di Hari Terakhir

Selain itu, pertumbuhan ini juga seiring dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai sekitar 5 persen.

Sementara, permodalan perbankan masih di level yang solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) industri Perbankan 24,69 persen (Februari 2023 sebesar 25,95 persen).

“OJK akan terus mendukung perbankan melalui langkah kebijakan yang diperlukan, sehingga perbankan terus bertumbuh berkelanjutan namun tetap prudent dalam aspek manajemen risikonya,” pungkas Dian.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.