Dark/Light Mode

Bos BI: Transformasi Digital Dorong Pertumbuhan Ekonomi Tanah Air

Senin, 8 Mei 2023 21:26 WIB
Peluncuran kartu kredit Indonesia. (Foto: Ist)
Peluncuran kartu kredit Indonesia. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan, dengan digitalisasi, masyarakat dapat melakukan transaksi ekonomi keuangan di mana saja.

BI pun berkomitmen untuk menjadikan ekosistem sistem pembayaran menjadi episentrum ekonomi keuangan digital Indonesia, melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) yang menyatukan visi sejak tahun 2019.

Hadirnya QRIS, BI-FAST, dan Standar Nasional Open API (SNAP) menyatukan satu nusa dan bahasa konektivitas pembayaran, serta dalam semangat satu bangsa Indonesia melalui konsolidasi antara industri pembayaran dan e-commerce membentuk bangsa digital.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam transformasi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” katanya di Jakarta, Senin (8/5).

Ekonomi dan keuangan digital Indonesia dapat dioptimalkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru. Pangsa pasarnya sangat besar sekitar 40 persen dari total transaksi ekonomi digital ASEAN. Dan Indonesia bisa terus berperan sebagai pemain utama di ASEAN.

“Potensi untuk tumbuh semakin maju juga sangat besar. Kunci untuk terus tumbuh dan berkembang adalah inovasi dan kepercayaan,” ujar Perry.

Baca juga : Airlangga: Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia, ASEAN Punya Peran Penting

Untuk itu, BI bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menggelar Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 bertajuk Synergy and Innovation of Digital Economy: Fostering Growth, di Jakarta (8/5).

FEKDI merupakan ajang sinergi kebijakan dan showcasing berbagai produk dan inovasi, implementasi kebijakan serta pencapaian dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital.

“Melalui FEKDI 2023, setiap pihak memperkuat akselerasi sinergi dan inovasi menuju Indonesia Maju,” ucap Perry.

Di kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartanto menegaskan, yang perlu kita ingat bahwa 10 hingga 13 tahun ke depan adalah momentum yang sangat penting bagi Indonesia karena bonus demografi hanya akan berlangsung sampai tahun 2038.

“Semoga kegiatan FEKDI ini dapat menjadi ruang bersama dalam mendorong sinergi dan inovasi pengembangan keuangan dan ekonomi digital di Tanah Air,” tuturnya.

Airlangga menegaskan, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang signifikan, ditandai dengan nilai ekonomi digital tahun 2022 yang mencapai angka 77 miliar dolar AS atau tumbuh 22 persen (yoy) dan diproyeksikan akan meningkat hampir 2 kali lipat hingga 130 miliar dolar AS pada 2025.

Baca juga : Ekonom Puji Kinerja Menteri Bahlil

“Untuk itu, Pemerintah dinilai perlu mendorong berbagai upaya dalam mengakselerasi potensi ekonomi digital tersebut melalui berbagai inovasi kebijakan,” kata Airlangga.

Pada pembukaan FEKDI tersebut, tercatat sejarah berupa peluncuran Kartu Kredit domestik untuk segmen pemerintah di Indonesia, berbentuk fisik kartu dengan branding Kartu Kredit Indonesia (KKI).

KKI yang diterbitkan ini merupakan instrumen pembayaran berbasis kredit dengan pemrosesan secara domestik untuk memfasilitasi belanja barang dan jasa Pemerintah Pusat dan Daerah. KKI sebagai produk dalam negeri sejalan dengan program pemerintah yakni Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI).

Kehadiran KKI ini bermanfaat untuk meminimalisasi penggunaan uang tunai, memperkuat keamanan bertransaksi, mengurangi potensi fraud dari transaksi secara tunai, serta mengurangi cost of idle cash dalam rangka meningkatkan efisiensi biaya bagi perekonomian nasional. KKI merupakan wujud kemandirian nasional dan kepastian kedaulatan data transaksi Pemerintah.

Selain hadirnya KKI, terdapat peluncuran implementasi QRIS Antarnegara Indonesia dengan Malaysia. Kerja sama tersebut akan mempermudah pembayaran bagi masyarakat di kedua negara, guna mendukung perdagangan dan investasi serta memperkuat stabilitas makroekonomi dengan mempromosikan penggunaan Local Currency Transactions (LCT) secara lebih luas.

Setelah sebelumnya kerja sama dengan Thailand telah berjalan lancar, interkoneksi QR Code pembayaran antarnegara ini juga akan diperluas ke negara lainnya, yakni Singapura.

Baca juga : Muzani: Festival Rakyat Buahkan Pertumbuhan Ekonomi Dan UMKM

FEKDI 2023 akan berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 8-10 Mei 2023, diawali soft opening yang terbuka bagi publik dalam bentuk penguatan eksperimentasi layanan digital pada tanggal 7 Mei 2023. Topik bahasan FEKDI 2023 pada hari pertama akan difokuskan pada sinergi dan inovasi untuk peningkatan ekonomi regional.

Hari kedua, FEKDI 2023 menyajikan inisiatif penguatan keterkaitan ekonomi lintas batas dan pembayaran lintas negara (cross-border payment). Dan hari ketiga sebagai penutup FEKDI 2023 akan terdapat pemaparan strategi dan inisiasi kebijakan dalam mendorong digitalisasi, serta inklusi ekonomi dan keuangan. Sebelumnya juga telah dilakukan berbagai kegiatan ­pre-event FEKDI di 46 wilayah di Indonesia.

Berbagai kemajuan pembayaran regional yang dikemas dalam FEKDI 2023 tersebut merupakan bukti, bahwa ASEAN terus memperkuat kerja sama dan mendorong berbagai alternatif kebijakan untuk menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi baik di kawasan maupun global. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.