Dark/Light Mode

Erick Siap Beri Dukungan

Pengadaan Gerbong Kereta Sudah Urgent

Selasa, 9 Mei 2023 07:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah didorong segera memutuskan solusi untuk mengatasi kebutuhan gerbong Kereta Rel Listrik (KRL). Sebab, pengadaan tersebut urgent alias sangat mendesak.

Wakil Ketua Bidang Pember­dayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menyarankan, Pemerintah duduk bersama membahas rencana impor kereta.

“Berbagai aspek harus dilihat dan dipertimbangkan, agar saat memutuskan menerima ataupun menolak impor itu, adalah hal yang tepat,” ujar Djoko kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Pasalnya, imbuh Djoko, pemenuhan kereta, baik melalui impor maupun produksi dalam negeri, sangat urgent karena menyangkut kepentingan dan keselamatan masyarakat.

Baca juga : Bersilaturahmi Dengan Orang Yang Sudah Wafat

“Kondisi seperti sekarang ini, sebenarnya yang terpenting bukan soal menambah jumlah sa­rana KRL, akan tetapi mengganti sarana KRL yang sudah tidak bisa beroperasi lagi,” tegasnya.

Namun ia menekankan, pihaknya akan mendukung kedua opsi dalam pengadaan KRL, baik impor bekas dari Jepang atau produksi dalam negeri oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA.

Ia mengakui, dengan meng­gunakan produk dalam negeri, tak hanya meningkatkan Ting­kat Komponen Dalam Negeri (TKDN), tetapi akan mem­buat bangsa ini mandiri dalam teknologi perkeretaapian.

“Namun, kita juga harus tahu situasi dan kondisi pabrikan di dalam negeri,” ingat Djoko.

Baca juga : GWIM Dukung Peningkatan Kemajuan Ekonomi Bagi Perempuan

Di samping itu, Pemerintah juga harus paham konsekuensi dari pembelian baru dan bekas terhadap dampak finansial di PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), anak perusahaan PT KAI.

“Tentu, kita ingin menghargai produk dalam negeri dan kemam­puan bangsa sendiri. Makanya, kalau pun harus impor, ya jangan kebablasan,” katanya.

Untuk itu, di masa transisi pasca pandemi Covid-19, setiap pihak diharapkan mulai melaku­kan pembenahan, baik dari sisi operasional maupun kemampuan kapasitas produksi.

“Misalnya, INKA tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan KRL karena butuh waktu, ya produksi semampunya saja. Lalu sisanya bisa dipenuhi dari impor. Sampai nanti akhirnya mampu memproduksi semuanya di dalam negeri,” ucapnya.

Baca juga : Juara BAC 2023, Ginting: Ini Pencapaian Terbaik Saya

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick menyayangkan, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan INKA tidak mendiskusikan perihal kebutuhan pengadaan gerbong KRL dengan dirinya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.