MRT Jakarta Siapkan Langkah Strategi Hadirkan TOD Yang Ideal

 Sebelumnya 
Sementara apartemen, saat ini pembelinya masih berhati-hati dan skeptis karena harganya yang mahal dan dinilai tidak affordable. Namun ketika di-create apartemen dekat MRT, ia meyakini peminatnya akan sangat banyak. Hal ini berkaca dari apa yang sudah dilakukan di Jepang.

“Satu lagi yang menurut kami lumayan menarik, adalah market landed housing di kawasan MRT bisa membuat town house yang tak begitu tinggi sekitar 3 sampai 4 lantai. Juga potensi logistik dan data center, semakin banyak orang belanja online, perusahaan logistik membutuhkan tempat untuk transit. Bisnis ini yang banyak kita create,” ungkap Raihan.

Ia mengatakan, salah satu target MRT Jakarta ke depan adalah menghadirkan hunian yang terjangkau bagi masyarakat terutama kalangan Gen Z maupun milenial. Dengan memanfaatkan aset daerah, membuat biaya hunian jadi lebih terjangkau.

Baca juga : MRT Jakarta Siapkan Sejumlah Strategi Dan Inovasi

“Ini menjadi tugas berat bagi MRT Jakarta, tetapi bukan tidak mungkin. Bahkan ke depan, kawasan Blok M akan terdapat kawasan rumah tinggal khusus bagi yang berpenghasilan Rp 7 juta sampai Rp 20 juta. Nantinya akan diterapkan sistem housing yang tidak bisa diberikan ke sembarang orang, harus ada izin dari pihak MRT,” jelasnya.

Tak hanya menyediakan hunian yang terjangkau, MRT Jakarta sambung Raihan juga memiliki strategi menggarap potensi properti. Setelah ada proyek One Belpark yang dalam tahap konstruksi, MRT Jakarta juga melakukan akuisisi operating unit properti, seperti hotel low budget, hunian kost maupun hunian low rise.

Kemudian di tahun 2023, MRT Jakarta juga menyiapkan strategi proyek inisiasi melalui akuisisi unit idle dengan conversion, seperti ruko idle, rumah idle, gudang idle, dan gedung perkantoran low occupancy. “Rencananya kami akan mengakuisisi unit idle kantor maupun rumah yang tak ditinggali dan gedung yang mangkrak,” kata Raihan.

Baca juga : Bikin Timnas Makin Ngetop, Erick Siapkan 3 Langkah Sistematis

Dengan begitu, Raihan optimistis, ke depan sektor properti akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi MRT Jakarta.

“Kira-kira dalam 10 tahun, kami memproyeksikan bisnis properti yang dikembangkan bisa memberikan kontribusi kepada MRT Jakarta sebesar 60 hingga 70 persen,” yakinnya.

Terpisah, Pengamat sekaligus Excecutive Director Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda turut mengamini hal tersebut. Sejauh ini katanya, pembangunan properti yang berkonsep TOD memang makin diminati. Ia pun berharap, dalam hal ini MRT Jakarta terus meningkatkan pengembangan tersebut demi terciptanya hunian yang nyaman, terjangkau juga solutif.

Baca juga : IMA Rekomendasikan 10 Strategi Pasarkan Daerah

“Apalagi kemacetan di Ibu Kota ini sudah semakin parah, belum lagi naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun pajak kendaraan bermotor, sepertinya akan mendorong orang lebih banyak menyewa atau membeli properti yang dekat dengan transportasi terpadu seperti MRT melalui TOD-nya,” ujar Ali kepada Rakyat Merdeka.

Ia pun mendukung langkah MRT Jakarta yang berkomitmen untuk terus mengembangkan hunian di kawasan TOD. Mengingat juga harga tanah yang terus meningkat, membuat Pemerintah serta tanah-tanah BUMN harus diamankan dan dibangun TOD.

“Kerja sama mitra, developer, investor, hingga Pemerintah dengan MRT Jakarta harus terus dimaksimalkan. Saya yakin, ini bisa menjadi solusi yang diberikan di tengah semakin tingginya kebutuhan akan tempat tinggal. Support berbagai pihak ini juga memudahkan MRT Jakarta mewujudkan hal tersebut,” imbaunya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.