Dark/Light Mode

Hong Kong Jadi Kiblat

MRT Jakarta Siapkan Langkah Strategi Hadirkan TOD Yang Ideal

Jumat, 2 Juni 2023 22:10 WIB
TOD Business Generation Department Head MRT Jakarta Raihan Kusuma dalam MFP (MRT Fellowship Program) Jurnalis Class 2023 di Kantor MRT Jakarta, Rabu (31/5). (Foto: Dwi Ilhami/Rakyat Merdeka)
TOD Business Generation Department Head MRT Jakarta Raihan Kusuma dalam MFP (MRT Fellowship Program) Jurnalis Class 2023 di Kantor MRT Jakarta, Rabu (31/5). (Foto: Dwi Ilhami/Rakyat Merdeka)

 Sebelumnya 
Strategi Garap Potensi Properti Kawasan TOD

Dari sisi pendapatan, MTR Hong Kong memberikan kontribusi pendapatan di sektor properti seperti penjualan tanah hingga penyewaan area properti komersial, maupun non-properti masing-masing sebesar 50 persen.

Sementara LTA (Land Transport and Authority) Singapura memberikan kontribusi pendapatan di sektor properti sebesar 40 persen dan non-properti sebesar 60 persen.

Baca juga : MRT Jakarta Siapkan Sejumlah Strategi Dan Inovasi

 

Masyarakat saat beraktivitas di Kawasan TOD Dukuh Atas. (Foto: Dok.MRT Jakarta)
 

“Bagaimana kalau MRT Jakarta? Nah ini yang belum kita tahu. Karena kita baru tiga tahun beroperasi, dan selama ini MRT masih bergantung pada Public Service Obligation (PSO) dari Pemprov DKI. Untuk itu, saat ini kami tengah fokus menggarap potensi sektor properti yang akan digarap MRT Jakarta,” kata Raihan.

Lantas ia merinci, beberapa klaster pendapatan dari sektor properti yang akan dimaksimal MRT Jakarta dibagi menjadi dua. Yaitu, pemanfaatan dari pengembangan properti milik Pemerintah dan pengembangan properti milik swasta.

Baca juga : Bikin Timnas Makin Ngetop, Erick Siapkan 3 Langkah Sistematis

Untuk aset yang milik Pemerintah, saat ini yang sudah terbangun seperti di kawasan Skybridge Dukuh Atas dan Taman Literasi Christina Martha Tiahahu. Sisanya yang masih dalam tahap pengembangan adalah area pedestarian retail, Transit Plaza Mahakam dan Lebak Bulus Park and Ride.

Selanjutnya, pemanfaatan aset milik swasta yang saat ini sudah terbangun adalah hanya Transportasi Hub Dukuh Atas. Sisanya yang tengah dikembangkan adalah Extended Concourse Bundaran HI dan Fatmawati, Fatmawati Mixed Use dan Blok M Mixed Use.

“Contoh sukses pengelolaan pendapatan dari properti dalam TOD ada di Blok M. Sebelum adanya MRT di kawasan itu, Blok M Plaza seperti mati suri. Tetapi saat ini okupansinya sudah 100 persen, bahkan di kawasan itu sudah banyak yang antre untuk mengisi. Di Poin Lebak Bulus juga. Stelah diresmikan interkoneksinya, CGV langsung masuk di sana. Kami melihat impactfull yang sangat besar di kawasan tersebut,” tuturnya.

Baca juga : IMA Rekomendasikan 10 Strategi Pasarkan Daerah

Raihan menyebut, salah satu infrastruktur properti yang telah selesai adalah hunian Alaspadu Rukita dan Alaspadu Cove, sisanya yang tengah dikerjakan adalah Rumah Padu One Belpark yang saat ini dalam tahap konstruksi.

Berdasarkan market outlook JLL Indonesia tahun 2023, minat terhadap properti office akan menurun lantaran pasca Covid-19, banyak perusahaan yang memanfaatkan untuk bekerja Work From Home (WFH) hingga Work From Anywhere (WFA). Kemudian retail, pertumbuhannya dinilai tetap stagnan, namun dipastikan kata Raihan, yang paling atraktif berada di kawasan stasiun MRT yang menjadi daya tarik tersendiri.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.