Dark/Light Mode

Pengamat Apresiasi Gerak Cepat Bahlil Layani Investor Arab Saudi Di IKN

Sabtu, 3 Juni 2023 18:11 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (Foto: Ist)
Menteri Investasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengapresiasi Menteri Investasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang bergerak cepat menyambut pengusaha Arab Saudi yang ingin berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Piter mengatakan, proyek pembangunan IKN sangat menarik bagi para investor. Namun untuk merealisasikan minat dan komitmen dari para investor terutama dari Arah Saudi, Bahlil harus terus mengawalnya agar segera di konkretkan.

“Saya berulang kali menyatakan IKN itu bagi investor menarik, tapi walaupun investor tertarik dan komit akan investasi di IKN bukan berarti bisa direalisasikan sekarang juga,” ujar Piter, Sabtu (3/6).

Untuk mendorong realisasi investasi dari para investor, Piter mendorong supaya infrastruktur dasar yang sedang dikerjakan oleh pemerintah dapat segera rampung.

"Jadi ada tahapan yang harus dilalui, tahap pertama adalah pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, instalasi jaringan listrik, air, sarana prasarana publik, kantor-kantor pemerintah,” paparnya.

Baca juga : Bahlil Gercep Layani Investor Saudi Di IKN

Menurut Piter setelah tahap itu selesai dikerjakan, maka dia optimis investor akan berebut untuk menanamkan modalnya di IKN.

“Setelah tahap 1 selesai baru swasta bisa masuk, mau bikin rumah sakit, kantor, hotel, resto, perumahan, dan lain-lain. Kan gak mungkin sekarang kita mau bangun restoran di sana kalau jalannya belum ada, kantor untuk ngurus perizinan belum ada,” ucapnya.

Piter juga menepis anggapan bahwa pembangunan IKN sepi peminat, melainkan para investor masih menunggu infrastruktur dasar selesai dibangun.

“Kalau sekarang belum ada swasta yang masuk itu bukan karena swasta gak tertarik, karna memang belum waktunya swasta masuk. Kalau tahap itu sudah selesai, saya yakin swasta akan rebutan masuk, lihat saja nanti,” tukasnya.

Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) gercep (gerak cepat) siap memberikan pelayanan terbaik kepada para investor tersebut.

Baca juga : DPR Dukung Menteri Bahlil Kawal Investasi Jumbo Pabrik Baterai Senilai Rp 135 Triliun Di Bantaeng

Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Yuliot mengata­kan, pihaknya memberikan kemudahan bagi para investor di IKN Nusantara melalui reformasi regu­lasi, percepatan proses perizinan, perumusan insentif dan layanan end-to-end bagi investor.

“Proses yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur dan regulasi yang jelas akan mendu­kung kemudahan berbisnis dan investasi di IKN Nusantara,” kata Yuliot.

Sebagaimana diketahui, niat investor asal Arab Saudi menanamkan modalnya di IKN Nusantara tersebut pernah diutarakan Bahlil Lahadalia.

“Menteri Investasi Arab Saudi menyatakan berminat masuk ke IKN Nusantara,” ujar Bahlil.

Bahlil menuturkan, investasi yang sangat memung­kinkan untuk IKN Nusantara saat ini adalah properti, guna membangun infrastruktur dan kota.

Baca juga : Heru Apresiasi Pak RT Riang Yang Laporkan Ruko Penyerobot Fasum Di Pluit

Pasalnya, saat ini IKN Nusantara masih dalam tahap pertama pembangunan.

Menurut mantan Ketua Umum HIPMI itu, investor Arab Saudi memiliki kesempatan berin­vestasi di IKN Nusantara. Terdapat beberapa proyek yang ditujukan khusus untuk Pemerintah dan badan usaha, serta yang ditawarkan penuh kepada pihak swasta.

Lebih lanjut Bahlil mengatakan, forum bisnis Indonesia-Arab Saudi menjadi momentum bagus untuk menyampaikan pandangan bersama antara pe­merintah dua negara terhadap perdagangan dan investasi. Sebab, investasi Arab Saudi tidak signifikan seperti negara lain.

“Dua minggu lalu saya bertemu dengan Menteri Investasi Arab Saudi Khalif A. Al Falih untuk mencari formulasi yang benar dan tepat, dalam meningkatkan in­vestasi kedua negara,” pungkas Bahlil.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.