Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Setelah Singapura, pengusaha Arab Saudi tertarik menanamkan modalnya pada proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) gercep (gerak cepat) siap memberikan pelayanan terbaik kepada para investor tersebut.
Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Yuliot mengatakan, pihaknya memberikan kemudahan bagi para investor di IKN Nusantara melalui reformasi regulasi, percepatan proses perizinan, perumusan insentif dan layanan end-to-end bagi investor.
Menurutnya, Provinsi Kaltim menduduki peringkat ke-13 sebagai tujuan investasi dari investor Singapura yang menyumbang 1,08 miliar dolar AS, atau 2 persen dari investasi Singapura selama 5 tahun terakhir.
Baca juga : Keliling IKN, Menteri Basuki Ajak Puluhan Investor Singapura Investasi
“Proses yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur dan regulasi yang jelas akan mendukung kemudahan berbisnis dan investasi di IKN Nusantara,” kata Yuliot di Jakarta, kemarin.
Seperti diketahui, niat investor asal Arab Saudi menanamkan modalnya di IKN Nusantara tersebut disampaikan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
“Menteri Investasi Arab Saudi menyatakan berminat masuk ke IKN Nusantara,” ujar Bahlil.
Baca juga : Luar Biasa! Green Bond PGE Laris Manis Diburu Investor
Bahlil menyampaikan, investasi yang sangat memungkinkan untuk IKN Nusantara saat ini adalah properti, guna membangun infrastruktur dan kota. Pasalnya, saat ini IKN Nusantara masih dalam tahap pertama pembangunan.
Menurut dia, investor Arab Saudi memiliki kesempatan berinvestasi di IKN Nusantara. Terdapat beberapa proyek yang ditujukan khusus untuk Pemerintah dan badan usaha, serta yang ditawarkan penuh kepada pihak swasta.
Lebih lanjut, forum bisnis Indonesia-Arab Saudi, menurut Bahlil, menjadi momentum bagus untuk menyampaikan pandangan bersama antara pemerintah dua negara terhadap perdagangan dan investasi. Sebab, investasi Arab Saudi tidak signifikan seperti negara lain.
Baca juga : Mahfud Yakin, RUU Perampasan Aset Segera Dibahas DPR
“Dua minggu lalu saya bertemu dengan Menteri Investasi Arab Saudi Khalif A. Al Falih untuk mencari formulasi yang benar dan tepat, dalam meningkatkan investasi kedua negara,” jelasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya