Dark/Light Mode

TikTok Investasi 12,2 Juta Dolar Untuk Bantu UMKM

Jumat, 16 Juni 2023 19:04 WIB
Chief Executive Officer TikTok Shou Zi Chew (kanan) meninjau produk UMKM. (Foto: Istimewa)
Chief Executive Officer TikTok Shou Zi Chew (kanan) meninjau produk UMKM. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - TikTok mengumumkan investasi 12,2 juta dolar AS (setara Rp 182 miliar) untuk membantu lebih dari 120.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) beralih ke bisnis daring dan berpartisipasi di ekonomi digital. Investasi tersebut terdiri dari dana hibah tunai, pelatihan keterampilan digital, dan kredit iklan untuk UMKM, termasuk bisnis mikro di wilayah pedesaan dan pinggiran kota.

Investasi ini didukung peran kuat TikTok sebagai platform pendukung bisnis dan kreator. Menurut hasil laporan "Efek TikTok: Menumbuhkan Bisnis, Memajukan Edukasi, dan Memberdayakan Komunitas di Asia Tenggara", para UMKM yang disurvei mengalami peningkatan pendapatan hampir 50 persen melalui penjualan produk dan layanan di TikTok, dan empat dari lima bisnis (79 persen) memanfaatkan TikTok untuk beralih dari kanal pemasaran luring ke daring.

Selain itu, lebih dari 80 persen kreator TikTok yang disurvei mengalami peningkatan pendapatan melalui beragam peluang, termasuk di antaranya TikTok Live dan kerja sama konten bermerek.

Baca juga : Sirkuit Mandalika Investasi Jangka Panjang Untuk Pembangunan Indonesia Sentris

"Di Asia Tenggara, lebih dari 325 juta orang mengakses TikTok setiap bulannya dan 15 juta bisnis juga menjadi pengguna platform ini. Kami memiliki peran besar dalam memperluas berbagai peluang ekonomi, edukasi, dan pembangunan komunitas di wilayah ini dan di seluruh dunia. Kami sangat senang melihat dampak positif dari TikTok dan kami berkomitmen melanjutkan upaya kami dalam mendukung individu, komunitas, dan bisnis untuk terus tumbuh dan semakin maju," kata Chief Executive Officer TikTok Shou Zi Chew dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/6).

Program ini berlangsung dalam waktu tiga tahun ke depan. Program "Dukungan Lokal" ini bertujuan memberdayakan bisnis mikro dan kecil, khususnya di wilayah pedesaan, yang masih awam dengan pemasaran di media sosial. Bekerja sama dengan lebih dari 25 institusi pemerintah dan organisasi nirlaba di seluruh Asia Tenggara, program ini akan membuka peluang bagi bisnis untuk menjangkau konsumen digital baru melalui dana hibah tunai, pelatihan keterampilan digital dan kredit iklan.

Di Indonesia, TikTok akan bermitra dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Asosiasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Wanita (PPSW), Platform Usaha Sosial (PLUS), dan Telkom untuk meluncurkan TikTok Jalin Nusantara. Inisiatif ini akan membangun konektivitas internet di pusat-pusat komunitas di sembilan desa di Nusa Tenggara Timur dan Sumatra Utara.

Baca juga : OJK Pelototi Investasi Janggal Dapen BUMN

Selain memperkuat infrastruktur digital lokal, TikTok Jalin Nusantara akan menyediakan program pelatihan di desa-desa tersebut, serta di lima pusat kreatif di destinasi pariwisata dan ekonomi kreatif utama dan lima Telkom IndigoHubs. Program ini akan memberikan pelatihan literasi digital dan finansial kepada komunitas, dan modul keterampilan digital esensial seperti pembuatan konten, e-commerce, dan pemasaran digital, untuk mendukung mereka dalam berpartisipasi di ekonomi digital.

Sebagai platform yang menjadi jendela dunia, TikTok memungkinkan penemuan dan pembelajaran. Menurut laporan ini, 90 persen responden yang menggunakan TikTok untuk belajar mengatakan bahwa mereka memperoleh keterampilan baru yang tidak dimiliki sebelumnya. Kemudian, 61 persen responden yang disurvei percaya bahwa TikTok membuat pembelajaran digital lebih mudah diakses.

Untuk mendukung hal ini lebih lanjut, TikTok akan berkolaborasi dengan usaha sosial Kid Kid, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Bangkok Metropolitan Administration untuk meningkatkan kesadaran dan aksi lingkungan di kalangan generasi muda di Thailand. Termasuk di antaranya lokakarya edukasi dan tantangan terkait pilihan gaya hidup berkelanjutan sehari-hari, seperti pemilahan sampah dan konsumsi energi. Program ini sejalan dengan tujuan perusahaan untuk meningkatkan konten edukasi tentang iklim dan mencapai netralitas karbon operasional pada 2030.

Baca juga : Dihadiri Gibran, KBRI Seoul Gelar Bazar UMKM

Di luar edukasi yang dihadirkan di dalam platform, TikTok akan terus mengembangkan wirausaha generasi baru, khususnya generasi muda yang tidak memiliki akses setara ke peluang ekonomi. Bekerja sama dengan ASEAN Foundation, Social Enterprise Development Programme, akan menyediakan pembangunan kapasitas, pendampingan, fasilitasi ke pasar, dan pendanaan awal hingga 320.000 dolar AS untuk 20 usaha sosial yang dipimpin generasi muda di wilayah, untuk berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara.

Didukung lebih dari 8.000 karyawan di seluruh Asia Tenggara, TikTok juga berkomitmen untuk berinvestasi dalam mengembangkan talenta lokal. Inisiatif seperti TikTok Shop Graduate Development Programme di regional, bertujuan untuk membangun talenta di industri e-commerce, dan kamp pelatihan teknis TikTok Tech Immersion di Singapura untuk murid tingkat menengah; menyediakan peluang untuk maju bagi talenta muda di bidang teknologi.

"Dalam waktu hanya enam tahun, kami telah menciptakan berbagai peluang baru bagi kreator maupun bisnis di TikTok. Kami telah menghadirkan kanal-kanal e-commerce seperti TikTok Shop, yang membantu UMKM terhubung dengan konsumen baru dan mengembangkan bisnis," ujar Head of Public Policy, Southeast Asia TikTok Teresa Tan.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.