Dark/Light Mode

Sepanjang 2016-2019, Ada 81 Proyek Strategis Rampung

Senin, 9 September 2019 21:27 WIB
Menko Perekonomian Darmin Nasution Rakor Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) di Jakarta, Senin (9/9). (Foto: Ist)
Menko Perekonomian Darmin Nasution Rakor Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) di Jakarta, Senin (9/9). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Secara kumulatif, sejak 2016 hingga Agustus 2019, ada 81 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sudah rampung dengan nilai investasi mencapai Rp 390 triliun. 

Khusus untuk Januari-Agustus 2019 saja, ada 19 proyek yang sudah selesai dengan nilai investasi sebesar Rp 87,7 T. Proyek-proyek tersebut terdiri dari tiga bandara, lima jalan, empat kawasan, dua smelter, tiga bendungan, dan dua teknologi. 

Baca juga : Persiapan Lawan Filipina, Tim Garuda Atur Strategi

”Hari ini kita akan membahas mengenai kemajuan PSN dan langkah Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) ke depan,“ ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution saat memulai Rapat Koordinasi KPPIP, di kantornya, Senin (9/9).

Dalam kesempatan itu, Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo melaporkan, status kemajuan 223 Proyek plus tiga Program PSN sejak diberlakukannya Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 hingga Agustus 2019. Rinciannya adalah pertama, 51 proyek sudah selesai dengan nilai Rp 295 triliun. Kedua, 27 proyek, satu program ketenagalistrikan, dan satu program pemerataan ekonomi dalam tahap konstruksi dan mulai beroperasi senilai Rp 1.348 triliun.

Baca juga : Sepanjang 2019, Indonesia Dihantam 2.227 Bencana

Ketiga, 23 proyek dalam tahap konstruksi dan akan beroperasi di 2019 senilai Rp 154 triliun. Keempat, 78 proyek dalam tahap konstruksi dan akan beroperasi setelah 2019 senilai Rp 1.351 triliun. Kelima, lima proyek dalam tahap transaksi senilai Rp 413 triliun, dan terkahir 39 proyek dan satu program industri pesawat dalam tahap penyiapan dengan nilai Rp 621 triliun. 

Sementara mengenai status kemajuan Program Ketenagalistrikan 35.000 MW dari Desember 2016-Juli 2019, antara lain: 3.768 MW sudah beroperasi dengan nilai Rp 101.7 triliun, 21.992,1 MW dalam tahap konstruksi; 7.515,1 MW sudah selesai Power Purchase Agreement (PPA) namun belum financial close; 1.453 MW dalam tahap pengadaan; dan 734 MW dalam tahap perencanaan.

Baca juga : Serapan Lancar, Harga Ayam Diproyeksi Stabil Pekan Depan

Rapat juga membahas Rancangan Peraturan Presiden tentang Hak Pengelolaan Terbatas (HPT)/ Limited Concession Scheme (LCS). Tak hanya itu, isu pembayaran pengadaan tanah oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) juga menjadi salah satu topik bahasan. 

“Pengadaan tanah merupakan salah satu kunci dari pembangunan infrastruktur. Jadi, perlu ada penyederhanaan dan kecepatan dalam proses pengadaan tanah,” ujar Wahyu. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.