Dark/Light Mode

Jadi Perwakilan Indonesia di G20- L20 India, KSPSI Bawa Isu Kesejahteraan Buruh

Rabu, 21 Juni 2023 20:54 WIB
KSPSI menjadi perwakilan Indonesia dalam gelaran G20-Labour 20 L20 Engagement Summit 2023 yang berlangsung di India. (Foto: Istimewa)
KSPSI menjadi perwakilan Indonesia dalam gelaran G20-Labour 20 L20 Engagement Summit 2023 yang berlangsung di India. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani Nena Wea menjadi perwakilan Indonesia dalam gelaran G20-Labour 20 (L20) Engagement Summit 2023 yang berlangsung di India.

Acara ini merupakan kumpulan forum dunia yang berisi serikat pekerja dari anggota G20 dan Global Union Federations. Mereka yang menjadi perwakilan KSPSI adalah Wakil Presiden KSPSI Idris Palar,

Sekjen KSPSI Hermanto Ahmad, Ketua DPD KSPSI DKI Jakarta sekaligus Ketua Umum Serikat Pekerja Informal dan Pekerja Profesional Indonesia (IMMPI) William Yani Wea, serta Deputy General Secretary KSPSI Patricia Pinkan.

Baca juga : Prof. Tjandra Ingin, Capres 2024 Bawa Isu Kesehatan Promotif Preventif

Kehadiran perwakilan Indonesia ini disambut hangat oleh panitia dan peserta lainnya dari berbagai negara. Dalam acara tersebut,

KSPSI akan bertemu dengan 20 member negara G20 yang akan berbicara mengenai isu-isu masalah tenaga kerja, keterampilan atau kemampuan di sektor pertanian, energi, lapangan kerja, lingkungan, dan area sekutu.

Yani mengatakan, dalam forum ini, KSPSI menyampaikan isu utama perlunya peningkatan kehidupan sosial bagi para pekerja. Menurutnya, butuh aksi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan bagi para tenaga kerja.

Baca juga : Babak Pertama Indonesia Vs Argentina: Gawang Indonesia Jebol Lewat Sepakan Jauh

"Peningkatan kesejahteraan pekerja menjadi isu utama yang kami bawa, karena ini merupakan keharusnya," tegas Yani, Rabu (21/6).

Selain isu kesejahteraan, Yani juga meminta dunia melek soal human trafficking atau perdagangan orang yang semakin meresahkan.

Yani menegaskan, KSPSI akan terus mengawal isu ini dengan cara melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap permasalahan terkait pemberi kerja, pekerjaan dan kondisi kerja, pemenuhan hak-hak pekerja, penyelesaian kasus ketenagakerjaan, pendampingan, mediasi, advokasi, dan pemberian bantuan hukum.

Baca juga : Kajol Indonesia Gelar Bazar Murah Di Bandung Timur

Kandidat doktor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ini meminta negara yang tergabung dalam L20 memberikan perhatian khusus soal isu human trafficking. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.