Dark/Light Mode

INKA Ekspor Kereta Api ke Bangladesh untuk Kedua Kalinya

Menteri Rini: Bukti Produk Anak Negeri Diakui Dunia

Rabu, 11 September 2019 18:22 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) saat meninjau proses pengapalan untuk pengiriman Batch Kedua Ekspor Kereta Penumpang ke Bangladesh, di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/9).
Menteri BUMN Rini Soemarno (tengah) saat meninjau proses pengapalan untuk pengiriman Batch Kedua Ekspor Kereta Penumpang ke Bangladesh, di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/9).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau proses pengapalan untuk pengiriman Batch Kedua Ekspor Kereta Penumpang ke Bangladesh yang berlokasi di Dermaga Jamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Ekspor ke Bangladesh ini merupakan rangkaian dari usaha PT INKA (Persero) untuk meningkatkan pasar ekspornya setelah sebelumnya juga pernah memenuhi pesanan kereta ke luar negeri lainnya seperti Malaysia,Thailand, Filipina dan juga ke Australia.

“Saya bangga dengan PT INKA (Persero) yang mengekspor komponen kereta api untuk kedua kalinya ke Bangladesh.  Ini jadi bukti produk BUMN diakui dunia. Serta merupakan upaya BUMN dalam meningkatkan nilai ekspor di Tanah Air,” ujar Rini, di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (11/9).

Baca juga : Menteri Rini: BUMNShop Dongkrak Kesejahteraan Warga Desa

Dirut PT INKA Budi Noviantoro mengatakan, pengiriman Batch kedua ini sebanyak 22 kereta akan diberangkatkan paling lambat dini hari nanti dan akan memerlukan waktu 11 hari untuk sampai di Chitagong Port. Rangkaian kereta tersebut diperkirakan akan tiba pada 22 September 2019. Selanjutnya akan dilakukan persiapan untuk komisioning sebelum nantinya dioperasikan oleh pihak Bangladesh Railways.

“Saat ini PT INKA (Persero) juga tengah dalam persiapan untuk mengirimkan pesanan pesanan dari Philiphine National Railway 9PNR) berupa 2 trainset Diesel Multiple Unit (DMU) konfigurasi 3 car dengan kontrak sekitar Rp 480 miliar. Selain itu dari pihak PNR juga memesan 4 trainset DMU konfigurasi 4 car dan 3 lokomotif serta 15 kereta penumpang dengan total nilai kontrak sekitar Rp 800 miliar,” kata Budi.

Baca juga : Bamsoet: Kita Harus Bangga Banyak Mahakarya Indonesia Diakui Dunia

Kontrak Pengadaan 250 kereta penumpang untuk Bangladesh Railway merupakan hasil tender yang dimenangkan PT INKA pada 2017 dengan nilai kontrak sebesar 100,89 juta dolar AS setelah sebelumnya pada 2016, PT INKA juga telah mengekspor sebanyak 150 kereta dengan nilai kontrak sebesar 72,39 juta dolar AS dan 50 kereta ke Bangladesh pada 2006 dengan nilai kontrak sebesar 13,8 juta dolar AS.

Sekitar 50 kereta tipe BG (broad gauge) telah dikirimkan pada Januari 2019 yang lalu dan PT INKA (Persero) kembali mengirimkan lagi 200 kereta untuk Bangladesh Railway yang proses pengapalan batch pertama sebanyak 26 kereta telah dimulai  19 Juli 2019 melalui Terminal Jamrud II, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. 26 kereta tersebut telah dikirimkan 24 Juli 2019.

Baca juga : Menperin Airlangga Acungkan Jempol

Ada pun perbedaan kereta antara kereta tipe BG dan kereta tipe MG terletak pada lebar track (track gauge) yang digunakan. Untuk kereta tipe BG digunakan pada track dengan lebar 1.676 mm sedangkan kereta tipe MG digunakan pada track dengan lebar 1.000 mm. [USU]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.