Dark/Light Mode

Bikin KEK Kesehatan Di Bali, Erick Jempolin Nindya Karya Dan PP

Kamis, 6 Juli 2023 16:53 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) saat meninjau progress pembangunan KEK kesehatan di Sanur, Bali, Kamis (6/7). (Foto: Humas BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) saat meninjau progress pembangunan KEK kesehatan di Sanur, Bali, Kamis (6/7). (Foto: Humas BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi kolaborasi sejumlah BUMN, dalam menghadirkan terobosan berupa kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan Sanur di Denpasar, Bali.

KEK Sanur akan menjadi pusat layanan kesehatan kelas dunia, serta magnet pariwisata baru melalui konsep medical & wellness tourism.

 

 

Baca juga : Benarkan Endar Kembali Jabat Dirlidik, KPK: Jaga Harmonisasi Dengan Polri

Saat ini, proses pembangunan rumah sakit berstandar internasional, Bali International Hospital (BIH) dan revitalisasi Hotel Grand Inna Bali Beach sedang berlangsung, dan ditargetkan rampung akhir tahun ini. 

Ini adalah buah kerja sama apik antara holding BUMN pariwisata dan pendukung, atau InJourney dengan sejumlah BUMN karya.

"InJourney membangun kawasan, tidak sepotong-sepotong. Di sini, juga ada bos-bos (BUMN) karya. Jadi, tidak semua BUMN karya jelek. Nindya KaryaPP kan bagus-bagus," ujar Erick saat meninjau progress pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (6/7).

Dengan nilai investasi Rp 1,4 triliun, Erick menyebut Nindya Karya dan PP mampu merevitalisasi Hotel Grand Inna Bali Beach dan exhibition, atau tempat pertemuan terbesar di Bali.

Baca juga : Tak Injak Karpet Merah Di HUT Polri, Prabowo Dapat Jempol Warganet

Hotel Grand Inna Bali Beach akan soft opening pada September mendatang, dan beroperasi penuh pada awal tahun depan.

Sedangkan exhibition atau area meeting-nya akan menjadi yang terbesar di Bali. Biss enampung 5.000 orang dengan 20 ruang meeting, terbagus dan terbesar di Bali.

"Sudah ada yang sudah pesan untuk lima tahun ke depan, buat acara medical conference," ucap Erick.

Erick menilai, keberhasilan Nindya Karya dan PT PP patut mendapatkan apresiasi dalam meningkatkan layanan kesehatan, dan daya saing sektor kesehatan Indonesia di kancah internasional.

Baca juga : Erick Calon Tunggal Cawapres Dari PAN

"Kadang-kadang  kita selalu terbelenggu dengan utang-utang. Total utang BUMN itu Rp 1.600 triliun, modalnya Rp 3.200 triliun. Kalau kita usaha, kan biasanya utangnya 70 persen, modalnya 30 persen. Ini kebalik, utang cuma 34 persen. Modalnya 66 persen," beber Erick.

BUMN karya dengan segala tantangannya, tetap berkomitmen melakukan pembangunan untuk meningkatkan perekonomian bangsa  dan menciptakan lapangan kerja.

Ini yang terkadang luput dari perhatian banyak pihak, terhadap upaya BUMN karya dalam mengemban misi mulia tersebut.

"Contohnya ini, nilai total proyek Rp 1,4 triliun, jadi hotel dan exhibition center. BUMN yakin untung, karena membuat sesuatu terobosan. Membuat kawasan khusus ekonomi kesehatan pertama. Jadi, kalau mau kompetisi dengan negara-negara Asia Tenggara, kita harus punya sebuah proyek yang nyata dan punya nilai jual," urai Erick.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.