Dark/Light Mode

IEU-CEPA Ditarget Kelar Akhir 2023, Airlangga Minta 5 Isu Strategis Dituntaskan

Jumat, 14 Juli 2023 10:29 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: tangkapan layar)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: tangkapan layar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya penyelesaian terhadap lima isu strategis, agar 21 topik yang menjadi pembahasan dalam perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), bisa tuntas pada akhir tahun ini.

21 topik yang dimaksud antara lain mencakup perdagangan, BUMN, government procurement, trade & sustainable development, technical barrier, fraud, energi, dispute settlement, property right, custom, karantina, usaha kecil dan menengah (SMES), dan capacity building. 

"Isu strategis pertama adalah soal belanja atau pembelian pemerintah. Uni Eropa meminta Indonesia melakukan belanja pemerintah secara terbuka. Menanggapi permintaan ini, Indonesia akan menyiapkan positive list, yang bisa diakses secara internasional,” jelas Airlangga, usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (14/7).

Baca juga : Buka Kongres KSBSI, Airlangga: Serikat Buruh Mitra Strategis Pemerintah

Kedua, terkait isu BUMN, Airlangga menjelaskan, sebagian BUMN Indonesia mendapatkan penugasan khusus. Sebagian lainnya, tidak. Dalam IEU-CEPA, BUMN dipertimbangkan untuk memiliki akses yang bersifat komersial, berdasarkan pendekatan business to business.

"Ini sedang dalam perundingan juga. Jadi artinya, kita memberikan akses kepada BUMN, yang sifatnya komersial,” ujar Airlangga. 

Ketiga, terkait bea keluar, Airlangga memastikan, Indonesia tetap mengembangkan industri dalam negeri, sehingga tidak akan melepaskan bea keluar.

Baca juga : Elisha Lumintang Sabet Gelar POI 2023, Hadiahnya Jabat Menparekraf Sehari

Keempat, terkait standarisasi produk berwawasan lingkungan, Indonesia meminta Eropa untuk membuka pasar lebih besar.

“Di sini, Indonesia menekankan pentingnya standarisasi untuk furniture SVLK, untuk kelapa sawit ISPO atau RSPO,” beber Airlangga.

Kelima, mengenai isu strategis mengenai penyelesaian perselisihan investasi, Airlangga menyampaikan, Indonesia mendorong penyelesaian perselisihan tersebut mengacu pada The International Centre of Settlement of Investment Disputes (ICSID).

Baca juga : Prabowo Hadiri Paris Air Show 2023, Miniatur Rafale Indonesia Dipamerkan

“Jadi, kita tetap berkeras bahwa penyelesaian berbasis ICSID itulah yang paling tepat untuk kita,” tegasnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.