Dark/Light Mode

Bangun Jaringan 5G, Telkomsel Nggak Mau Asal Pasang

Sabtu, 29 Juli 2023 10:09 WIB
Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono. (Foto: Ist)
Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Telkomsel santai dalam menggelar jaringan 5G. Ada tiga hal yang dipertimbangkan Telkomsel sebelum menggelar jaringan 5G di suatu wilayah.

"Kita tetap investasi 5G, tapi, investasi kita di 5G benar-benar harus cermat, tepat dan akurat," kata Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki Hamsat Bramono saat media update di Denpasar, Bali, seperti ditulis Sabtu (29/7).

Baca juga : Resmi Merger, Telkomsel Pastikan Nggak Ada PHK Di Indihome

Sebelum menggelar 5G di suatu wilayah, Telkomsel biasanya mengkaji populasi penduduk, Average Revenue Per User (ARPU) atau pendapatan per pengguna yang bisa didapat perusahaan dan penetrasi ponsel 5G di wilayah tersebut. Telkomsel saat ini mempertimbangkan ARPU di atas Rp 200.000 dan penetrasi perangkat 5G di wilayah tersebut mencapai 75 persen sebelum menggelar 5G.

"Kalau kita lihat dari sisi bisnisnya oke di daerah tersebut, baru kita gelar 5G. Kita tidak asal pasang, benar-benar kita terukur sekali. Bertahap," kata Saki.

Baca juga : 11 Bulan Digantung Prabowo, Imin Meleleh Dirayu Puan

Menurut Saki, pertimbangan bisnis masih menjadi perhatian operator seluler agar investasi yang dikeluarkan sepadan dengan imbal hasil yang diperoleh. Jangan sampai investasi yang kita keluarkan tidak ada return of investment atau breakeven point lama.

Misalnya, kata dia, ketika suatu wilayah penetrasi smartphon 5G tinggi, namun, dari segi pendapatan kurang menjanjikan, maka operator belum tentu menggelar jaringan 5G di wilayah tersebut.

Baca juga : Bali United Promosikan Dua Pemain Muda Masuk Skuad Utama

Saat ini setidaknya Telkomsel memiliki 280 menara Base Transceiver Station (BTS) 5G yang tersebar di seluruh Indonesia sejak peluncuran layanan 5G komersial dua tahun yang lalu. Ketika disinggung mengenai target penambahan 5G tahun ini, Saki mengatakan target tidak banyak dan tetap mengacu pada pertimbangan-pertimbangan tersebut.

Menurut dia, penggunaan internet di Indonesia, termasuk 4G dan 5G, saat ini masih didominasi aplikasi streaming video, yaitu TikTok dan YouTube.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.