Dark/Light Mode

PPDB Diwarnai Banyak Penyimpangan

Ganti Menteri Nggak Bakalan Ubah Situasi

Kamis, 13 Juli 2023 07:45 WIB
Anggota Komisi X DPR Andi Muawiyah Ramly. (Foto: Ist)
Anggota Komisi X DPR Andi Muawiyah Ramly. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi X DPR menyoroti kontroversi proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di setiap jenjang pendidikan. Sistem PPDB yang sudah dibuat sejak tahun 2017 ini ternyata tak semakin bagus, malah makin amburadul dan banyak penyimpangan.

Anggota Komisi X DPR Andi Muawiyah Ramly menuturkan, keluhan terhadap sistem PPDB ini setiap tahun selalu muncul.

“Pergantian menteri (Mendikbudristek Nadiem Makarim) tidak mengubah situasinya,” kata Andi Muawiyah dalam Rapat Kerja Komisi X DPR bersama Sekjen Kemendikbudristek Suharti di Gedung Parlemen, Jakarta, kemarin.

Baca juga : PB Perpani Beri Penghargaan Ke Pendiri Dan Atlet Berprestasi di HUT Ke-70

Sayangnya, lanjut dia, solusi yang diberikan Kemendikbud untuk mengatasi karut-marut masalah ini masih bersifat normatif. PPDB sejatinya bertujuan memberikan keadilan dan mencegah diskriminasi, tapi yang terjadi justru sebaliknya.

“Bahkan seminggu lalu terjadi demonstrasi di Makassar dan tempat lain tentang ini,” ucapnya.

Andi bilang, persoalan penyim­pangan PPDB ini tidak bisa diserahkan ke inspektorat daerah. Harus ada solusi konkret agar kekisruhan tidak terus berulang. Sebab, problem PPDB di setiap jenjang pendidikan ini merata terjadi di seluruh Indonesia, termasuk di Jakarta.

Baca juga : Pria Cool Dan Bad Boy Lebih Menarik Di Mata Wanita? Ini Kata Sains..

“Artinya, ini sudah menjadi masalah nasional. Tidak bisa dikatakan di sini sudah baik, karena di Jakarta saja masih terjadi hal sama,” ujarnya.

Muawiyah menemukan, ­banyak indikasi ketidakadilan dalam PPDB. Salah satunya siswa titipan. Titipan itu justru berasal dari anggota DPRD, bahkan dari pejabat kejaksaan.

Berikutnya, adanya titipan dalam Kartu Keluarga (KK) agar siswa bisa masuk dalam zonasi.

Baca juga : Apel Siaga NasDem Bakalan Garing Nih

“Kami memantau itu semua­nya. Mohon dalam rapat dengar ini ada solusi,” harapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.