Dark/Light Mode

Joss, Laba Bank Mandiri Tembus Rp 25,2 Triliun

Senin, 31 Juli 2023 23:10 WIB
Paparan kinerja Bank Mandiri. (Foto: Ist)
Paparan kinerja Bank Mandiri. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi melesat 24,9 persen year on year (yoy) menjadi Rp 25,2 triliun hingga Juni 2023.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi menyampaikan, pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi baru Bank Mandiri yang berfokus pada ekosistem baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan. "Bank Mandiri terus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan aktif menyalurkan pembiayaan," ucapnya dalam paparan kinerja secara virtual, Senin (31/7).

Bank Mandiri secara konsolidasi berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi tumbuh 11,8 persen mencapai Rp 1.272,07 triliun. Pertumbuhan kredit ini jauh di atas pertumbuhan industri perbankan pada Juni 2023 sebesar 7,8 persen. Darmawan menilai, peningkatan kredit Bank Mandiri tentunya tidak terlepas dari fundamental ekonomi Indonesia yang semakin solid.

Baca juga : Laba Bersih CIMB Niaga Melesat 27,6 Persen Tembus Rp 3,23 Triliun

“Dalam mendorong penyaluran kredit, kami tetap fokus pada sektor yang prospektif dan merupakan bisnis turunan dari ekosistem segmen wholesale di setiap wilayah. Pencapaian kinerja Bank Mandiri yang solid juga selaras dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih bertumbuh di tengah ketidakpastian global,” ujarnya.

Fungsi intermediasi yang impresif tersebut, lanjut Darmawan, merata di seluruh segmen. Terutama dari penyaluran kredit komersial yang meningkat 18,9 persen menjadi Rp 215,7 triliun, kredit SME (small medium enterprise) meningkat 11,7 persen menjadi Rp 72,3 triliun dan kredit segmen konsumer meningkat sebesar 11,3 persen menjadi Rp 106 triliun.

Kinerja Bank Mandiri juga terlihat dari sisi profitabilitas yang terus meningkat. Return on Equity (ROE) Tier-1 bank only telah menyentuh 25,8 persen atau naik 275 basis poin (bps). Sementara posisi Net Interest Margin (NIM) bank only terjaga solid di level 5,30 persen.

Baca juga : Semester I-2023, BNI Agen46 Capai 173 Ribu Bukukan Transaksi Rp 28,4 Triliun

Tak hanya itu, sambung Darmawan, di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank Mandiri konsisten menjaga kualitas aset. Hal ini tercermin dari posisi Non Performing Loan (NPL) bank only yang melandai ke level 1,53 persen per Juni 2023. Posisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan periode Juni 2022 di level 2,47 persen atau telah turun sebesar 94 basis poin (bps).

Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang memadai. “Sampai dengan kuartal II-2023 kami telah menyiapkan pencadangan yang cukup, dengan NPL Coverage ratio bank only mencapai 342,2 persen, meningkat dari posisi kuartal II tahun sebelumnya yang sebesar 274,5 persen,” tutur Darmawan.

Adapun, sampai dengan akhir Juni 2023, posisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri makin landai menjadi Rp 26,6 triliun. Jumlah ini sudah jauh lebih rendah dari Juni 2022 di posisi Rp 58,2 triliun, atau menurun 54,3 persen secara. Penurunan ini menurut Darmawan, didorong oleh pelunasan dan pembayaran cicilan debitur, dan bisnis para debitur yang sudah kembali normal. 

Baca juga : Biar Tangguh Lawan China, AS Kirim Bantuan Militer Rp 5,21 Triliun Ke Taiwan

"Berkat disiplin dalam mengimplementasikan manajemen risiko, biaya kredit atau cost of credit (CoC) Bank Mandiri secara bank only pun berhasil ditekan menjadi 0,98 persen per Juni 2023. Jauh lebih baik bila dibandingkan periode setahun sebelumnya 1,27 persen," ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.