Dark/Light Mode

IBS 2023, NBRI Optimis Indonesia Jadi Negara Baterai Terbesar di Dunia

Selasa, 1 Agustus 2023 21:46 WIB
Pendiri NBRI/Ketua Pelaksana IBS 2023 Prof Evvy Kartini (Foto: Istimewa)
Pendiri NBRI/Ketua Pelaksana IBS 2023 Prof Evvy Kartini (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - National Battery Research Institute (NBRI) bekerja sama dengan Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) dan Queen Mary University of London, Inggris, menyelenggarakan "The International Battery Summit (IBS) 2023". Acara dilaksanakan di Grand Sahid Hotel Jaya, Jakarta, pada 1-2 Agustus 2023.

Pendiri NBRI Prof Evvy Kartini mengatakan, IBS 2023 merupakan summit baterai internasional pertama di Indonesia. Acara ini bertujuan untuk mempertemukan pihak industri, pemerintah, dan publik untuk mendiskusikan implementasi ekosistem baterai dan kendaraan listrik di Indonesia di masa depan.

IBS 2023 membahas topik utama mengenai proyek dan industri baterai terbaru di Indonesia dan internasional dari hulu, tengah, hingga hilir. Selain itu, juga akan dibahas inovasi dan teknologi terbaru, kebijakan dan regulasi, standarisasi, serta langkah Indonesia menuju menjadi pemain utama dalam industri baterai dan kendaraan listrik global.

Baca juga : Pagi Ini Final, Jojo Siap Meladeni Raja Bulutangkis Dunia

“Acara summit diselenggarakan dalam dua hari dengan total 16 sesi pemaparan yang diisi para pihak industri dan pemegang kebijakan," ujar Evvy, yang juga Ketua Pelaksana IBS 2023, di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (1/8).

Saat ini, baterai sangat banyak digunakan. Tidak hanya untuk roda dua, tiga, empat, bus, kapal, kereta api, bahkan kapal selam pun menggunakan baterai. Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah ditambah jumlah penduduk terbesar Indonesia keempat di dunia merupakan modal untuk bisa menjadi industri baterai terbesar di dunia.

Ia optimis, lima tahun ke depan, Indonesia sudah menjadi raja baterai dunia. Indonesia bisa menangkap semua peluang tersebut mulai dari hulu hingga hilir. Untuk itu, diperlukan sumber daya manusia (SDM) berkualitas, salah satunya memiliki standar kompetensi Indonesia.

Baca juga : Bangga Buatan Indonesia, Ini Nih Tas Merek Lokal Berkonsep Artisanal

"Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya standarisasi kompetensi, sehingga SDM dapat berperan dalam pembuatan baterai melalui konsorsium baterai Indonesia dan menjadi produsen baterai terbesar di kancah dunia," ucapnya.

Dengan tema "Battery as a core technology for accelerating clean energy transition", IBS 2023 menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri. Di antaranya Prof Evvy Kartini (Pendiri NBRI), Moeldoko (Pendiri Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia), Tonny H Gultom (Direktur PT Halmahera Persada Lygend), Toto Nugroho Pranatyasto (Direktur Indonesia Battery Corporation), Jai Un Chun (General Manager Hyundai Kefico ASEAN), Kevin Phang (CEO PT Swap Energi Indonesia), dan Robert Pell (Pendiri dan CEO Meenviro UK). Secara keseluruhan, summit ini dihadiri 40 pembicara dari 10 negara, di antaranya Indonesia, Singapura, Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan Korea Selatan.

Bersamaan dengan IBS 2023, lanjut Evvy, NBRI juga menyelenggarakan International Conference on Battery for Renewable Energy and Electric Vehicles (ICB-REV) & International Conference on Multidisciplinary Research and Technology (ICMRT). Ini merupakan sebuah acara untuk mewadahi peneliti nasional dan internasional memaparkan hasil riset bidang energi terbarukan dan multidisiplin. Juga ada Youth Idea Competition (YIC), sebuah perlombaan untuk kalangan mahasiswa untuk memaparkan hasil inovasi di bidang energi terbarukan. ICB-REV 2023 dan YIC 2023 akan dilakukan pada 3 Agustus 2023.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.