Dark/Light Mode

Pasokan Cabe Merah Berkurang, Harga Ketoprak Dan Sate Di Jakarta Melejit

Rabu, 2 Agustus 2023 15:49 WIB
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar. (Foto: Ist)
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Juli 2023, Jakarta yang share inflasinya 26,90 persen terhadap nasional mencatatkan inflasi sebesar 0,19 persen mtm dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,01 persen mtm.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar menjelaskan, inflasi Juli 2023 terutama didorong oleh kenaikan harga pada kelompok transportasi; makanan, minuman, dan tembakau; serta penyediaan makanan dan minuman/restoran.

Dengan perkembangan tersebut, inflasi Jakarta secara kumulatif (Januari s.d Juli 2023) tercatat sebesar 1,14 persen (ytd). Namun demikian, secara tahunan inflasi Jakarta masih terkendali yaitu sebesar 2,81 persen yoy, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (3,20 persen yoy) dan inflasi nasional (3,08 persen yoy).

Baca juga : Relawan Asandra Gelar Senam Sehat Dan Bagikan Sembako Di Jatim

Kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 0,71 persen mtm, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi -0,41 persen mtm sehingga menyumbang 0,09 persen terhadap inflasi Jakarta. Inflasi pada kelompok tersebut terutama didorong oleh kenaikan tarif angkutan udara dan angkutan antar kota sebagai dampak dari tingginya permintaan pada periode libur anak sekolah.

Selanjutnya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,29 persen mtm, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (0,20 persen mtm) sehingga memberikan andil sebesar 0,06 persen. Kenaikan inflasi pada komoditas tersebut terutama bersumber dari peningkatan harga pada komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras sejalan dengan meningkatnya harga pakan dan meningkatnya permintaan masyarakat pasca kepulangan haji.

Selain itu, harga cabe merah juga meningkat didorong oleh menurunnya pasokan akibat telah berlalunya periode panen di daerah sentra produksi. Sementara itu, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran juga mengalami inflasi sebesar 0,17 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan lalu (0,06 persen mtm) dan memberikan andil sebesar 0,02 persen.

Baca juga : Dihadiri Ratusan Orang, Sasha Tutuko Sampaikan Visi Misi Caleg DPRD DKI Jakarta

Kenaikan inflasi pada kelompok tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan harga pada ketoprak, sate, dan ayam bakar sejalan dengan kenaikan harga bahan baku pangan (daging ayam ras dan telur ayam ras).

Menurutnya, realisasi inflasi DKI Jakarta yang masih terkendali tersebut tentunya tidak terlepas dari hasil sinergi, kolaborasi serta koordinasi yang baik dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta, termasuk dalam rangka implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Selama Juli 2023, TPID Provinsi DKI Jakarta telah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka pengendalian inflasi, antara lain:

  1. Coaching clinic bumbu pangan olahan UMKM binaan/mitra KPw BI Provinsi DKI Jakarta dalam rangka penguatan hilirisasi pangan;
  2. Kunjungan bersama Perumda Pasar Jaya ke Pasar Tanah Tinggi Tangerang Banten dan PT Berdikari dalam rangka sinergi ketahanan pangan dan pengelolaan pasar serta kolaborasi dalam pemenuhan pasokan daging sapi dan daging ayam ras di DKI Jakarta;
  3. Visitasi dan monitoring pasokan pangan oleh Food Station ke mitra kerjasama on farm dan stand by buyer;
  4. Gerakan Pangan Murah berkolaborasi dengan Perumda Dharma Jaya dalam rangka pemenuhan permintaan daging ayam ras; serta
  5. Rapat koordinasi TPID mingguan dalam rangka pemantauan stok dan harga.

Ke depan, sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia serta seluruh stakeholder terkait yang tergabung dalam TPID Jakarta akan terus diperkuat untuk memastikan strategi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif) dalam pengendalian inflasi dapat berjalan baik dan efektif. Serta terus mendorong Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) sehingga inflasi Jakarta diharapkan dapat tetap terkendali dalam sasaran 3,0±1 persen pada sisa tahun 2023.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.