Dark/Light Mode

Bahlil Janji Permudah Investasi Proyek Baterai EV Konsorsium LG-BUMN Rp 142 T

Kamis, 3 Agustus 2023 23:20 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM Bahlil Lahadalia. (Foto: Instagram/bahlillahadalia)
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM Bahlil Lahadalia. (Foto: Instagram/bahlillahadalia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan komitmennya untuk mendukung percepatan realisasi mega proyek grand package ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) konsorsium LG senilai 9,8 miliar dolar AS (sekitar Rp142 triliun). 

Hal itu disampaikan Bahlil dalam pertemuan dengan Chief Executive Officer (CEO) LG Energy Solution Young Soo Kwon di Jakarta, Kamis (3/8). Tampak juga hadir Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto, Direktur Utama PT Antam Nico Kanter, dan Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho serta seluruh perwakilan tingkat eksekutif di konsorsium LG.

Bahlil menyampaikan apresiasi kepada LG atas keseriusan mereka dalam berinvestasi di Indonesia. Ia berkomitmen untuk terus mengawal proses perizinan dan kemudahan investasi LG di Indonesia 

"Agar cepat terealisasi dan memberikan manfaat khususnya kedua negara Indonesia dan Korea,” kata Bahlil, seperti dilansir Antara, Kamis (3/8).

Baca juga : Tumbuh Jadi Koperasi Tangguh, TC Invest Bersiap Melantai di Bursa 2025

Ia mengacungkan jempol, karena kesepakatan proyek tersebut tetap berlanjut, meskipun sempat mengalami kendala akibat diterbitkannya aturan Inflation Reduction Act (IRA) di Amerika Serikat, yang berdampak pada rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik dunia.

CEO LG Energy Solution Young Soo Kwon juga mengapresiasi pemerintah Indonesia dan BUMN yang terus memberikan dukungan pada proyek ini. Kwon juga menyampaikan bahwa konsorsium siap untuk melanjutkan diskusi pendirian perusahaan yang diharapkan mendapatkan persetujuan dari dewan direksi masing-masing anggota konsorsium agar konstruksi dapat dimulai pada tahun 2023.

"Tanpa dukungan pemerintah sangat mustahil untuk bisa mencapai kesepakatan untuk memulai realisasi," tuturnya.

Direktur Utama PT Antam, Nico Kanter menegaskan komitmen perusahaan untuk memberikan dukungan dan mengakomodasi kebutuhan dari proyek ini. 

Baca juga : Naik 20 Persen, Bentoel Cetak Laba Kotor Rp 1 T

Ia menekankan bahwa kolaborasi dan komunikasi yang baik dari semua pihak menjadi kunci utama dalam mewujudkan kesuksesan proyek ini.

"Antam dan seluruh konsorsium BUMN yang terlibat dalam proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (grand package) LG, memiliki komitmen yang sama untuk melakukan percepatan dan siap bernegosiasi untuk memberikan keuntungan bagi kedua pihak,” ucap Nico.

Proyek senilai 9,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 142 triliun ini adalah hasil dari kerja sama antara konsorsium LG dan konsorsium BUMN IBC. Konsorsium ini terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco Future M, Antam, dan IBC.

Proyek ini akan dimulai dengan pembangunan pabrik sel baterai di Karawang dengan total investasi sebesar 1,1 miliar dolar AS. 

Baca juga : DPR Dukung Menteri Bahlil Kawal Investasi Jumbo Pabrik Baterai Senilai Rp 135 Triliun Di Bantaeng

Pabrik ini dijadwalkan akan memproduksi secara komersial sel baterai sebanyak 10 GWh pada April 2024. Selanjutnya, investasi proyek ini akan dilanjutkan dengan pembangunan pabrik smelter, prekursor, katoda, serta kerja sama pertambangan di Buli, Halmahera, yang saat ini dimiliki oleh ANTAM.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.