Dark/Light Mode

Bahana TCW Siap Pasarkan Reksa Dana Saham Untuk Investor Retail

Sabtu, 5 Agustus 2023 10:54 WIB
Bahana. (Foto: Ist)
Bahana. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam sebulan terakhir, pasar saham domestik terlihat terus menguat. Pertumbuhan laba korporasi yang positif dan kembali masuknya arus dana asing menjadi faktor pendukung bagi penguatan indeks, sejalan dengan penguatan yang terjadi di kawasan Asia Tenggara.

Bahana TCW Investment Management memperkirakan hingga akhir tahun, indeks berpotensi menguat hingga ke level 7.200. Melihat potensi penguatan ini, Bahana TCW berencana untuk menawarkan produk reksa dana (RD) saham kepada investor retailnya. Sebelumnya, anak usaha IFG ini menawarkan reksa dana saham kepada korporasi melalui produk Bahana Stellar Equity Fund dan Bahana Explorer Equity Fund.

‘’Penurunan yield SBN turut mendukung prospek penguatan pasar saham. Earnings yield IHSG saat ini masih lebih tinggi ketimbang yield SBN, sehingga investor mulai rotasi ke kelas aset saham’’ papar Direktur Bahana TCW Doni Firdaus.

Baca juga : Pimpin Perumda Sarana Jaya, Andira Siap Wujudkan Sukses Jakarta Untuk Indonesia

Hingga akhir semester pertama 2023, dana kelolaan Bahana Explorer Equity Fund tercatat sekitar Rp 390,05 miliar atau naik sebesar 119 persen, dibanding periode yang saham tahun sebelumnya. Peningkatan yang sama juga terjadi pada dana kelolaan Bahana Stellar Equity Fund yang mencapai Rp 1,325 triliun atau naik 16 persen dibanding akhir semester satu 2022. Keduanya mendapatkan penghargaan dari Edvisor.ID-CNBC Indonesia Mutual Funds Best Performance Awards 2023 sebagai reksa dana saham terbaik dalam kategori 5 tahun.

Pertumbuhan signifikan ini ditunjang juga dengan kinerja yang baik, menguatkan rencana Bahana TCW untuk mengembangkan kedua produk ini, sehingga bisa dikoleksi oleh investor retail yang berminat. Sebagai informasi, alokasi aset RD Stellar sekitar 80-100 persen, adalah efek saham, sedangkan sisanya ditempatkan di instrument pasar uang. Saham-saham pilihannya mayoritas yang masuk dalam kategori LQ45, dengan rentang waktu investasi menengah dan panjang.

Sementara itu, untuk RD Explorer juga mengacu kepada index LQ45 dalam pemilihan saham-sahamnya, dengan alokasi aset yang sama yakni 80-100 persen adalah efek saham, sedangkan sisanya ditempatkan di instrument pasar uang. RD Explorer memiliki strategi rotasi sektoral yang lebih dinamis dengan porsi alokasi yang lebih tinggi pada saham-saham alpha terpilih berdasarkan riset internal Bahana TCW.

Baca juga : Pendapatan Tembus 113 Miliar, Pelni Catatkan Kinerja Moncer Di Semester l

‘’Dalam pemilihan saham, kami memilih berdasarkan kinerja fundamental, analisa internal dan distribusi sektoral, serta penggunaan parameter utama seperti earnings dan potensi pertumbuhan,’’ papar Doni. 

Dalam analisa fundamental tersebut kami menggunakan screening dengan melihat kondisi keuangan, kondisi industri saham dan perkiraan kinerja perusahaan ke depan untuk bisa memprediksi target harga saham ke depan.

Dengan potensi penguatan saham yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir tahun, tentunya ada potensi upside bagi investor yang ingin berinvestasi di kedua produk tersebut. Apalagi keduanya memiliki alokasi saham mayoritas dalam kategori big cap, sehingga diuntungkan dengan beta di atas 1, artinya saat memasuki bull market, reksa dana ini diharapkan dapat melampaui kinerja indeks, di luar efek alokasi dan stock picking.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.