Dark/Light Mode

Jajaki Kerja Sama dengan AGIL, PGE Kembangkan Potensi Panas Bumi Di Kenya

Rabu, 23 Agustus 2023 21:17 WIB
Penandatanganan Memorandum of Understanding dilakukan oleh Fred N. Ojiambo, selaku Board of Directors Africa Geothermal International Limited AGIL dan Julfi Hadi selaku Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. di Nairobi, Kenya pada Minggu (20/08). (Dok. PGE)
Penandatanganan Memorandum of Understanding dilakukan oleh Fred N. Ojiambo, selaku Board of Directors Africa Geothermal International Limited AGIL dan Julfi Hadi selaku Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. di Nairobi, Kenya pada Minggu (20/08). (Dok. PGE)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) (IDX: PGEO) jajaki kerja sama dengan Africa Geothermal International No. 1 Limited (AGIL No. 1) untuk mengembangkan potensi panas bumi pada konsesi Longonot di Kenya.

Langkah kedua belah pihak ini ditandai melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Fred N. Ojiambo, selaku Board of Directors Africa Geothermal International Limited (AGIL) dan Julfi Hadi selaku Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. di Nairobi, Kenya pada Minggu (20/08).

AGIL adalah anak usaha dari AGIL No.1 yang merupakan perusahaan terbatas di Kenya yang bergerak di bidang pengembangan energi panas bumi.

Salah satunya melalui wilayah konsesi Longonot di Kenya, yang memiliki potensi pengembangan sampai dengan 500 megawatt (MW) dan 140 megawatt (MW) siap untuk dieksploitasi.

Baca juga : Penuhi Kebutuhan Domestik, Pengembangan Lapangan Migas Perlu Dipercepat

Julfi Hadi menjelaskan, MoU dengan AGIL merupakan langkah strategis PGE untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan sumber daya panas bumi di mancanegara.

“Longonot memiliki keunggulan lokasi dan letak geologis yang menjadikannya sebagai prospek yang menarik. Melalui kolaborasi ini, PGE memiliki kesempatan untuk ikut andil dalam pengembangan energi baru terbarukan, sekaligus sebagai upaya kami untuk menjadi produsen geothermal global,” ujarnya.

Julfi menambahkan, Afrika merupakan episentrum baru pertumbuhan ekonomi, sehingga dapat menciptakan iklim investasi yang baik.

Dalam bidang pengembangan panas bumi, Kenya menjadi negara terdepan di kawasan Afrika dengan kapasitas terpasang sebesar 865 MW dan berada di posisi ke-7 dalam peringkat global.

Baca juga : Pertamina Jajaki Kerja Sama Bisnis Di Tanzania

Sebagai produsen panas bumi, dia mengungkapkan, PGE maupun AGIL memiliki keahlian dan pengalaman yang sangat mumpuni dalam pengembangan geothermal sebagai energi terbarukan.

"Tentunya kami berharap kolaborasi dalam bentuk kerjasama pengembangan panas bumi ini dapat meningkatkan eksposur bisnis kedua belah pihak," ujarnya.

Saat ini Indonesia memiliki 2.356 MW kapasitas terpasang dan 80 persen diantaranya atau sekitar 1.877 MW berasal dari wilayah kerja PGE dan 672 megawatt (MW) dikelola langsung PGE.

PGE menargetkan pengembangan kapasitas terpasang yang dioperasikan sendiri hingga 1 gigawatt (GW) dalam dua tahun ke depan.

Baca juga : Pertamina Geothermal Energy Gandeng AGIL Kembangkan Panas Bumi Di Kenya

“Kami optimistis, upaya strategis Pertamina Geothermal Energy di Afrika ini dapat mendukung target Perseroan dalam meningkatkan kapasitas terpasang, memperluas portofolio energi bersih secara internasional dalam rangka mencapai aspirasi perusahaan energi bersih dunia serta mendukung upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada sumber energi fosil,” tambah Julfi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.