Dark/Light Mode

Soft Launching, Investor Trust Gelar Seminar Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik

Minggu, 27 Agustus 2023 18:54 WIB
Soft Launching, Investor Trust Gelar Seminar Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kendaraan listrik menjadi salah satu solusi upaya mengurangi emisi karbon di seluruh dunia.

Penjualan kendaraan listrik secara global, baik mobil maupun motor, menunjukkan pertumbuhan sangat signifikan, termasuk di Indonesia.

Dalam konteks itu, membangun industri kendaraan listrik beserta ekosistemnya merupakan keniscayaan.

Mengutip data Gaikindo, pada Semester I-2023, penjualan mobil listrik di Tanah Air menembus 23.260 unit atau melejit 558 persen dibanding tahun lalu, yang hanya 3.535 unit.

Mobil jenis hybrid electric vehicle (HEV) mendominasi dengan angka 17.391 unit (74,8 persen). Disusul mobil listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV) sebanyak 5.837 unit (25,1 persen), plug-in hybrid EV (PHEV) sekitar 0,13 persen atau 32 unit.

Di Indonesia, kendaraan listrik yang hendak dikembangkan di Indonesia adalah BEV. Mengingat 70 persen stok mobil listrik di dunia adalah BEV.

Tahun 2030, pemerintah menargetkan sedikitnya 2 juta mobil dan 13 juta sepeda motor yang melaju di jalan raya Indonesia, adalah jenis kendaraan listrik.

Itu sebabnya, saat ini, pemerintah sibuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai atau BEV.

BEV menjadi primadona. Baterai yang hendak dikembangkan di Indonesia, adalah baterai dengan kandungan nikel hingga 80 persen. Sisanya yang 20 persen terdiri dari lithium, kobalt, mangan, dan grafit.

Baca juga : Sopir Truk Ganjar Gelar Sosialisasi dan Mancing Bersama Di Karawang

Sementara itu, ekosistem yang paling mendesak dan prospektif untuk dibangun di Indonesia adalah ekosistem baterai kendaraan listrik.

Sebab, baterai merupakan komponen utama kendaraan listrik. Ditambah lagi, Indonesia memiliki potensi bahan baku baterai berupa nikel yang sangat besar. Mencapai sekitar 22 persen dari total cadangan nikel dunia.

Salah satu katalis untuk mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik adalah hilirisasi. Saat ini, terdapat 34 pabrik peleburan (smelter) nikel di Tanah Air dan 17 smelter dalam kontruksi.

Sejauh ini, hilirisasi nikel telah menyerap investasi Rp 205 triliun.

Hilirisasi akan memberikan nilai tambah berlipat-lipat. Jika nikel mentah diolah menjadi menjadi Nickel Pig Iron (NPI), nilai tambahnya naik 3 kali lipat. Apabila diolah menjadi Ferronickel, naik 6,76 kali, nikel matte naik 43,9 kali, MHP 121 kali, bahkan jika menjadi baterai LiNiMnCo, nilai tambah mencapai 642 kali lipat.

Pendukung ekosistem lainnya adalah penyediaan infrastruktur, untuk pengisian daya baterai kendaraan listrik (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum/SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

Sebagai komitmen untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, PT PLN hingga kini telah mengoperasikan 616 SPKLU dan 1.400 SPBKLU.

Upaya membangun ekosistem baterai kendaraan listrik yang ideal, masih membutuhkan waktu panjang.

Indonesia berpeluang menjadi basis produksi baterai listrik dan mobil listrik dunia, yang menggunakan baterai nikel.

Baca juga : Coral Garden, Restorasi Terumbu Karang untuk Perairan Makassar Lebih Baik

Namun, untuk merealisasikan harapan ini diperlukan penguatan ekosistem yang sudah mulai terbentuk.

Mengingat vitalnya ekosistem baterai listrik dalam industri kendaraan listrik di Indonesia, https://investortrust.idmenggelar seminar dengan tema “Membangun Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik”.

Seminar yang akan digelar pada Selasa 29 Agustus pukul 08.30-13.00 WIB di Ballroom Hotel Rafles, Mega Kuningan Jakarta, bakal dihadiri sekitar 100 pebisnis, pengambil keputusan, dan akademisi.

Seminar ini akan menghadirkan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sebagai keynote speaker, dengan panelis Sekretaris Menko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Direktur Utama PT Trimegah Bangun Persada Tbk Roy Arman Arfandy, Direktur Utama PT Indonesia Battery Corporation Toto Nugroho, Direktur Retail PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti, dan Peneliti/pengamat ITB Yannes Martinus Pasaribu.

Pada kesempatan ini, Menteri Bahlil juga akan meresmikan soft launching situs https://investortrust.id.

Seminar ini bertujuan untuk mengelaborasi sekaligus merumuskan sejumlah isu strategis.

Pertama, memetakan permasalahan hilirisasi produk nikel dan merumuskan insentif yang tepat untuk mendorong percepatan hilirisasi nikel. Demi memberikan nilai tambah kepada bangsa dan negara. Termasuk, insentif untuk kendaraan listrik.

Perlu dipikirkan, bentuk insentif yang tidak mengundang resistensi dari masyarakat menengah-bawah.

Jangan sampai, ada kesan subsidi diberikan kepada orang kaya.

Baca juga : Menparekraf Apresiasi Media Gelar Seminar Pariwisata Tanjung Lesung

Kedua, mendorong percepatan terbentuknya ekosistem baterai kendaraan listrik, dari hulu hingga ke hilir, di Indonesia.

Ketiga, menyingkap peluang investasi di sektor pertambangan nikel, smelter nikel, baterai listrik, serta industri motor dan mobil listrik.

Keempat, mendukung keputusan pemerintah melarang ekspor nikel dan sejumlah bahan mentah mineral lainnya, dengan meredam dampak negatif bagi ekspor Indonesia.

Kelima, menggugah perusahaan nikel, hulu hingga hilir, untuk menjaga lingkungan alam dan sosial serta menerapkan environmental, social, and governance (ESG) dengan baik.

Untuk itu, diperlukan regulasi dan pengawasan yang lebih ketat terhadap kerusakan lingkungan alam dan sosial, yang disebabkan oleh penambangan bijih nikel, smelter, dan industri EV.

Penerapan ESG harus menjadi prioritas perusahaan, khususnya perusahaan yang mengeksploitasi sumber daya alam.

https://investortrust.id adalah portal data dan berita ekonomi independen yang memfokuskan pemberitaan pada masalah bisnis, keuangan, investasi langsung, dan investasi portofolio, khususnya pasar modal.

Portal berita ini tidak hanya memperhatikan kecepatan, melainkan juga akurasi, kelengkapan, dan kedalaman berita.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.