Dark/Light Mode

Pertamina EP Asset 4 Papua Field Hemat Rp 300 juta Per Hari, Ini Penyebabnya

Senin, 23 September 2019 19:25 WIB
Pengiriman perdana minyak lapangan Salawati dari Pertamina EP Asset 4 Papua Field ke Pertamina RU VII Karim Sabtu, pekan lalu. (Foto: Pertamina)
Pengiriman perdana minyak lapangan Salawati dari Pertamina EP Asset 4 Papua Field ke Pertamina RU VII Karim Sabtu, pekan lalu. (Foto: Pertamina)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sinergi dalam Pertamina Group kembali diwujudkan dengan diresmikannya lifting perdana minyak salawati mix yang berasal dari lapangan produksi Salawati, Pertamina EP Asset 4 Papua Field, menuju kilang Pertamina RU VII Kasim di Kabupaten Sorong, Papua Barat, Sabtu pekan lalu.

Dalam proses lifting ini, sebanyak 3.700 barel minyak ditransfer dengan menggunakan Oil Barge Sungai Mentaya (OBSM) dari Kanal Salawati, menuju jetty II Pertamina RU VII Kasim. Kegiatan ini diresmikan secara seremonial yang dihadiri oleh Papua Field Manager, Abdul Rachman Para Buana, dan Pjs General Manager Pertamina RU VII Kasim, Nahor Panglamba. Perwakilan SKK Migas Papua Maluku, Abdul Latif juga turut hadir dalam kegiatan lifting ini.

Dalam sambutannya, Abdul Rachman Para Buana mengatakan, kegiatan lifting ini semoga bisa memberikan banyak keuntungan baik bagi Pertamina EP Asset 4 Papua Field dan Pertamina RU VII. Nahor Panglamba mengatakan hal yang sama. “Semoga kegiatan lifting ini dapat terus berlanjut sebagai bentuk sinergi antar anak perusahaan dan unit bisnis sehingga Pertamina dapat semakin maju," imbuh Nahor.

Baca juga : Pertamina Pasok Avtur Ke Bandara Kertajati 70 Kiloliter Per Hari

Kegiatan ini secara dilakukan simbolis dengan pemotongan tumpeng, pengguntingan pita dan juga pembukaan valve minyak di OBSM oleh masing-masing perwakilan Pertamina EP Asset 4 Papua Field, Pertamina RU VII Kasim dan SKK Migas Papua Maluku.

Sementara itu, Agus Amperianto selaku Asset 4 General Manager PT Pertamina EP, mengatakan, lapangan produksi Salawati memiliki peran yang besar dalam produksi minyak PT Pertamina EP Asset 4 Papua Field. Saat ini, produksi minyak di Papua Field mencapai angka 1100 barel minyak per hari, dan lapangan Salawati menyumbangkan berkisar 330-360 barel minyak per harinya.

“Proses lifting di Lapangan Produksi Salawati Pertamina EP Asset 4 Papua Field dilakukan setiap sepuluh hari sekali dan memerlukan waktu waktu sekitar 10 jam,” ujar Agus.

Baca juga : Pertamina Ingatkan Keselamatan Pekerja Lewat Seni Mural

Lifting minyak Salawati Mix ke Pertamina RU VII ini merupakan yang pertama kalinya semenjak lapangan produksi Salawati dialih kelola oleh Pertamina EP Asset 4 Papua Field pada tahun 2015. Sebelumnya, minyak yang diproduksikan di lapangan Salawati ditransfer menggunakan oil barge menuju Kasim Marine Terminal (KMT) yang kemudian dicampurkan dengan minyak produksi KKKS lainnya yang berada wilayah Salawati, untuk kemudian ditransfer ke Pertamina RUVII.

"Kini, dengan dilakukannya lifting minyak dari Salawati secara langsung ke Pertamina RUVII Kasim, Pertamina EP Asset 4 Papua Field dapat menghemat pengeluaran yang diakibatkan biaya pemanfaatan tangki di KMT sekitar 300 juta rupiah. Selain itu, proses ini juga meminimalisir losses minyak akibat tercampurnya minyak milik Pertamina EP Asset 4 dengan minyak-minyak dari produksi KKKS lain," terang Agus Amperianto.

Lebih lanjut, Agus menambahkan, bahwa lifting melalui RU Kasim ini mampu memberikan tambahan milestone efisiensi bagi PT Pertamina EP Papua Field sebesar 2 USD/bbl berupa handling fee salawati crude. "Dari kegiatan tersebut dalam 1 bulan tercipta cost saving 20,000 dolar AS, yang berarti dalam 1 tahun 240,000 dolar AS. Ini merupakan penghematan yang signifikan bagi prinsip cost effectiveness dalam menjalankan keseluruhan tahapan operasi,” jelas Agus. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.