Dark/Light Mode

Di Forum AIPF, Erick Tegaskan, BUMN Jadi Bagian Solusi Di Asia Tenggara

Selasa, 5 September 2023 15:02 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir, saat menyampaikan sambutan dalam Pembukaan AIPF 2023 di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9/2023). (Foto: YouTube)
Menteri BUMN Erick Thohir, saat menyampaikan sambutan dalam Pembukaan AIPF 2023 di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9/2023). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan posisi pemerintah Indonesia, sebagai bagian dari solusi atas permasalahan di Asia Tenggara.

Peran pemerintah itu antara lain dijalankan melalui BUMN. Untuk itu, Kementerian BUMN, BUMN, bersama Kementerian Luar Negeri RI mendukung ASEAN Indo - Pasific Forum (AIPF) 2023.

"Saat menjabat sebagai Ketua ASEAN tahun ini, kami terinspirasi oleh Pandangan ASEAN dan kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan sejati dan menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan juga kemakmuran di Indo-Pasifik," ujar Erick saat menyampaikan sambutan dalam Pembukaan AIPF 2023 di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

AIPF digelar dengan tiga agenda utama. Pertama, infrastruktur hijau dan rantai pasokan yang berketahanan. Kedua, transformasi digital dan ekonomi kreatif, berkelanjutan. Ketiga, pembiayaan inovatif.

"Kami akan terlibat di dalam pembicaraan para pemimpin, diskusi panel, dan pertemuan bisnis, dengan fokus pada tiga bidang penting tersebut," ujar Erick.

Baca juga : PKB Tegaskan Poin-poin Piagam Deklarasi KKIR Masih Berlaku Hingga Saat Ini

AIPF ini merupakan bagian dari Keketuaan ASEAN tahun 2023. Forum ini berfungsi sebagai forum publik, dialog swasta perusahaan milik negara untuk menghubungkan ASEAN dan Indo - Pasifik dalam dialog konstruktif, dan kemajuan kolaborasi inklusif dan konkret di Indo-Pasifik.

"Saat kita berkumpul di tempat ini, dalam KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) ASEAN ke-43 dan KTT Asia Timur, kolaborasi dan dialog menjadi sangat penting," papar Erick.

AIPF yang dibuka Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh seluruh kepala negara ASEAN, diagendakan selama dua hari, pada 5 - 6 September 2023.

Aktif Kolaborasi

Dalam menghadapi tantangan global yang kompleks, pemerintah Indonesia melalui BUMN, berkolaborasi secara aktif dengan mitra global untuk mengatasi permasalahan di berbagai sektor.

Antara lain, dengan membentuk aliansi strategis untuk membangun ekosistem rantai nilai baterai.

Baca juga : Urusan Kelaparan Di Papua Sudah Tertangani

Solusi lainnya, bekerja sama dalam memperluas konektivitas dan digitalisasi di seluruh dunia. Serta dengan cara berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur wilayah.

"Contoh-contoh (solusi) ini mewakili kekuatan transformatif kerja sama regional bagi kemajuan kolektif ASEAN dan komunitas Indo-Pasifik," terang Erick.

Atas dasar itu, Erick mengharapkan AIPF dapat mengkatalisasi kemitraan bersama di Indo - Pasifik.

AIPF diharapkan mampu mendorong kolaborasi yang lebih besar di antara semua entitas, pemerintah dan swasta, di seluruh kawasan Indo-Pasifik.

"Kami sangat berharap, diskusi dan keterlibatan dalam forum ini akan menginspirasi kemitraan baru, memperkuat hubungan yang sudah ada, dan menghasilkan solusi inovatif dalam menjawab tantangan yang kita hadapi," beber Erick.

Baca juga : Perkuat Dukungan, Relawan Asandra Gelar Kegiatan Sosial Di Malang

Dengan memanfaatkan kekuatan kolektif ASEAN dan Indo - Pasifik melalui semangat kerja sama, seluruh pihak dapat membuka peluang baru untuk pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan di seluruh kawasan Indo - Pasifik.

"Saat ini, kita berada pada momen penting, momen peluang, momen tanggung jawab. Kita berkumpul untuk membangun masa depan yang lebih terhubung, lebih sejahtera, dan lebih berkelanjutan untuk kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik," ujar Erick.

Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi menyebutkan, kerja sama di kawasan Indo - Pasifik telah mampu mengantarkan pada kolaborasi ekonomi yang riil.

Dukungan dan kontribusi negara-negara ASEAN serta para mitranya di Komunitas ASEAN - Indo - Pacific Forum, telah menghasilkan 93 proyek.

Nilai proyek yang tercipta mencapai sekitar 38,2 miliar dolar AS atau Rp 583,3 triliun. Belum termasuk 73 proyek potensial dengan nilai 17,8 miliar dolar AS atau Rp 271,79 triliun.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.