Dark/Light Mode

Dipastikan Muhadjir

Urusan Kelaparan Di Papua Sudah Tertangani

Rabu, 9 Agustus 2023 08:46 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy (Foto: Istimewa)
Menko PMK Muhadjir Effendy (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah merespons cepat krisis pangan akibat kekeringan yang terjadi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, yang menyebabkan enam orang meninggal dunia. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, urusan kelaparan di pulau paling timur Indonesia itu, sudah tertangani. Suplai logistik yang sempat terkendala karena cuaca dan medan, sudah berjalan lancar. 

Hal tersebut disampaikan Muhadjir usai menghadap Presiden Jokowi, di Istana, Jakarta, kemarin. Mantan Mendikbud ini mengatakan, kehadirannya di Istana antara lain untuk melaporkan hasil kunjungan kerja di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Kata Muhadjir, Presiden ingin tahu update terakhir mengenai situasi di sana. 

Muhadjir menerangkan, masalah kekeringan yang sempat menyebabkan enam warga meninggal di tiga distrik di wilayah tersebut sudah teratasi. Tiga distrik yang dilanda kekeringan itu adalah Agandugume, Lembawi, dan Oneri. Suplai logistik ke tiga distrik tersebut sudah lancar. Pesawat berbadan kecil yang sebelumnya tak bisa mendarat karena faktor cuaca dan medan, kini sudah bisa landing di Lembah Agandugume, meski belum maksimal. "Tetapi, insya Allah sudah teratasi," ucapnya.

Muhadjir melanjutkan, kondisi cuaca di Kabupaten Puncak yang menyebabkan kekeringan masih belum membaik. Saat ini, di wilayah tersebut masih mengalami musim kering. Karena itu, Pemerintah akan terus memasok logistik sampai tiga bulan ke depan hingga permasalahan ini teratasi.

Jokowi telah menyetujui rencana pembangunan gudang logistik di Lembah Agandugume untuk meng-cover kebutuhan di tiga distrik di daerah tersebut. Selain itu, Pemerintah juga akan menempatkan tenaga keamanan permanen di tiga distrik itu.  

Baca juga : Hampir Seluruh Wilayah Terancam Kekeringan

"Sehingga kita harapkan tahun depan paling tidak sebelum ada solusi yang lebih strategis itu sudah akan kita drop logistik itu kira-kira Maret-April sehingga pada waktu terjadi krisis itu sudah tersedia bahan pangan," kata Muhadjir.

Pembangunan gudang logistik akan dilakukan setelah Kemenko PMK menggelar rapat terbatas bersama berbagai kementerian dan lembaga, termasuk aparat keamanan.

Gudang logistik, lanjut Muhadjir, dibutuhkan karena masalah kekeringan di musim kemarau rutin terjadi setiap tahun. Apalagi, cuaca di Kabupaten Puncak yang juga dalam waktu-waktu tertentu mengalami hujan es dan embun salju.

Muhadjir menerangkan, hujan es yang turun itu menumbuhkan bakteri yang kemudian menyerang umbi-umbian yang merupakan makanan pokok warga di sana. Kalau dimakan warga, umbi busuk itu bisa menyebabkan diare. "Kita upayakan penanganan yang lebih komprehensif dari sisi kesehatan, dari sisi pendidikan," tuturnya.

Dia sudah meminta sejumlah perguruan tinggi, termasuk universitas di Papua dan IPB, untuk mencari varietas umbi-umbian yang tahan terhadap cuaca di wilayah tersebut. "Sehingga nanti bisa lebih memungkinkan ada penanganan yang lebih permanen lah," ungkapnya.

Baca juga : Relawan Prabowo Gelar Aksi Sosial Dan Lomba Ketangkasan Di Sumbar Dan Jatim

Tanah di Lembah Agandugume yang dihuni sekitar 10 ribu kepala keluarga, sebenarnya subur. Namun, karena faktor cuaca itu menyebabkan umbi-umbian yang ada di sana terpapar bakteri. 

Soal kematian warga Papua bukan karena kelaparan juga pernah disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menurut Syahrul, dari laporan yang diterimanya, kematian yang terjadi dikarenakan adanya wabah diare.

"Saya habis 2-3 hari ini ngecek apakah itu kelaparan membuat dia meninggal? Kok kalau kelaparan yang meninggal cuma satu keluarga? Jadi, kelaparan itu kan harusnya bersifat masif. Yang ada itu menurut laporan dari Sekwilda dan Kadis setempat bukan kelaparan, itu diare," ungkap Syahrul. 

Sebelumnya, kasus kematian 6 warga di Lembah Agandugume menjadi sorotan luas masyarakat. Wapres Ma'ruf Amin selaku Ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) langsung menggelar rapat koordinasi dengan pimpinan Kementerian/Lembaga (K/L), Panglima TNI, dan Kapolri, guna memastikan berbagai langkah penanganan dalam masa tanggap darurat ini.

Dalam masa darurat tersebut sejumlah, Kementerian/Lembaga, Panglima TNI, dan Kapolri beserta Pemerintah Daerah dan lembaga keagamaan telah mendistribusikan bantuan logistik, bantuan kesehatan, dan sarana dan prasarana lain guna menyelamatkan penduduk yang kehilangan stok bahan pangan. Masa tanggap darurat yang awalnya ditetapkan satu minggu, kemudian ditetapkan menjadi dua minggu, dan akan kembali dievaluasi. 

Baca juga : Risma Mewek

Wapres menjelaskan, pengiriman logistik hingga ke tangan masyarakat ini terkendala dua hal, yaitu faktor cuaca dan transportasi. Ia menyebut, akses distribusi hanya dimungkinkan dari jalur udara, tetapi terkendala cuaca. Oleh karena itu, Pemerintah mencari solusi untuk cara pendistribusian, supaya masyarakat tidak perlu memanggul sendiri bantuan yang dikirimkan kepada mereka.

Tidak hanya itu, Wapres juga memiliki rencana aksi, Pemerintah Pusat harus segera menyiapkan langkah-langkah terpadu selama masa pemulihan bencana dalam beberapa bulan ke depan serta memulai penyusunan strategi besar pembangunan sentra-sentra pangan di daerah-daerah rawan bencana kekeringan di kawasan pegunungan Papua.

Melalui rapat internal ini, dipastikan langkah kolaborasi antara pusat dan daerah, lembaga keagamaan, lembaga masyarakat, ataupun berbagai sukarelawan dalam menyelamatkan korban di masyarakat, dan bersamaan pula, dikelola strategi yang berkelanjutan di wilayah Pegunungan Papua.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Rabu (8/8), dengan judul “Dipastikan Muhadjir, Urusan Kelaparan Di Papua Sudah Tertangani”

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.