Dark/Light Mode

Selandia Baru Percepat Pengembangan Energi Panas Bumi Di Tanah Air

Selasa, 19 September 2023 11:28 WIB
Suasana acara New Zealand-Indonesia Geothermal Industry Breakfast di Jakarta, Selasa, 19 September 2023. (Foto Mellani Eka Mahayana/Harian Rakyat Merdeka/RM.id)
Suasana acara New Zealand-Indonesia Geothermal Industry Breakfast di Jakarta, Selasa, 19 September 2023. (Foto Mellani Eka Mahayana/Harian Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Aotearoa Selandia Baru telah memberikan dukungan ke Indonesia untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi. Dukungan yang diberikan selama lima tahun akan segera berakhir.

Dalam kontribusinya dalam setengah dekade itu, Selandia Baru atau New Zealand (NZ) menggelontorkan 10,6 juta dolar NZ atau sekitar Rp 96,5 miliar untuk bantuan teknis panas bumi dan peningkatan kapasitas bagi tiga lembaga mitra di Indonesia.

Dukungan untuk mempercepat Pengembangan Energi Panas Bumi di Indonesia (GeoINZ) telah dilakukan melalui Jacobs New Zealand dengan dukungan dalam negeri dari Jacobs Indonesia, atas nama program Kerja Sama Pembangunan Internasional (International Development Cooperation/IDC) Aotearoa New Zealand.

Energi terbarukan merupakan fokus utama dari dukungan pembangunan Aotearoa Selandia Baru untuk Indonesia, berdasarkan kolaborasi dan kemitraan yang telah berlangsung lama di bidang Energi Terbarukan antara kedua negara.

Baca juga : Undang 51 Negara Ke Bali, Ini 3 Aspek Penting Yang Akan Dibahas Di KTT AIS

Untuk merayakan keberhasilan Geo-INZ dengan mitra-mitra di Indonesia dan komunitas panas bumi, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru (MFAT) bekerja sama dengan New Zealand Trade and Enterprise (NZTE) menyelenggarakan breakfast meeting, 19 September 2023, di Jakarta.

Acara ini dihadiri sekitar 70 peserta. Antara lian Duta Besar (Dubes) Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Burnett, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yudo Dwinanda Priadi dan Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia atau Indonesia Geothermal Association (Inaga), Prijandaru Effendi.

Dalam pidatonya, Dubes Burnett merangkum pertumbuhan industri panas bumi Indonesia dari awal hingga menjadi kuat dan memiliki kapasitas teknis yang mumpuni seperti saat ini, hingga bisa melakukan ekspor ke pasar internasional.

"Selandia Baru bangga bisa bekerja sama secara bilateral dengan Indonesia, dan secara umum di seluruh kawasan Pasifik dan Indo-Pasifik, dalam transisi energi yang berkelanjutan," katanya.

Baca juga : Perumda Pembangunan Sarana Jaya Raih Top Digital Corporate Brand Award 2023

Dia menambahkan, dukungan yang diberikan meliputi peningkatan kemampuan teknis dan kepercayaan diri dalam program pengeboran Pemerintah, serta mendorong peluang untuk penggunaan langsung energi panas bumi. Berbagai upaya juga telah dilakukan untuk mengembangkan standar, mengurangi risiko eksplorasi pengeboran dan mendukung interaksi dengan industri yang lebih luas.

Dalam kesempatan serupa, Direktur Jenderal  EBTKE Yudo Dwinanda Priadi mengatakan, Pemerintah Indonesia
telah meluncurkan beberapa inisiatif untuk menarik lebih banyak investasi swasta karena proyek-proyek panas bumi akan menjadi tulang punggung energi nasional seiring dengan dihentikannya pembangkit listrik tenaga batu bara.

GeoINZ juga berperan penting dalam meluncurkan Wing (Women in Geothermal) yang kini berafiliasi secara independen di Indonesia sebagai bagian dari jaringan global yang bertujuan untuk mempromosikan pendidikan, pengembangan profesional, dan kemajuan keterlibatan perempuan dalam industri energi panas bumi.

Selain kegiatan GeoINZ, Aotearoa Selandia Baru dan Pemerintah Indonesia telah bermitra dalam New Zealand Support for Training in Geothermal Support (NZSTIGS) atau Selandia Baru untuk Pelatihan di Sektor Panas Bumi, untuk mengembangkan kurikulum kursus dan program pelatihan pengajaran bersama dengan tutor Indonesia serta melakukan pelatihan keterampilan dan kemampuan kepada karyawan swasta dan publik.

Baca juga : Mulai 29 Oktober, Penerbangan dari Bandara Husein Dialihkan Ke Bandara Kertajati

Pemerintah Indonesia dan Selandia Baru sepakat untuk memperpanjang kerja sama di bidang panas bumi, yang sudah berjalan sejak tahun 1970an. Pemerintah Selandia Baru, melalui Ministry of Foreign Affairs and Trade (MFAT), telah berkomitmen untuk memperpanjang kerja sama di bidang panas bumi untuk periode 2023-2028 dengan total rencana hibah sebesar 15,64 juta dolar NZ atau Rp 147,8 Miliar.

Program kerja sama ini diberi nama Indonesia-Aoteroa New Zealand Geothermal Energy Programme atan Panas Bumi Indonesia-Aotearoa New Zealand (PINZ). PINZ akan terus berfokus pada penyediaan akses ke  pengetahuan teknis untuk mempercepat pengembangan sektor industri energi panas bumi, serta peningkatan berkelanjutan dalam pelatihan keterampilan. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.