Dark/Light Mode

KRI Optimis, Industri Pulp and Paper Akan Meningkat

Kamis, 5 Oktober 2023 23:12 WIB
Aktivitas di PT Kredit Rating Indonesia (KRI). (Foto: Istimewa)
Aktivitas di PT Kredit Rating Indonesia (KRI). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Kredit Rating Indonesia (KRI) melihat bahwa industri pulp and paper memiliki outlook yang positif atau diperkirakan mencapai market size sebesar 387,54 miliar dolar AS di tahun 2023. Angka ini meningkat dari 348,32 miliar AS di tahun 2022 atau tumbuh compound annual growth rate (CAGR) sebesar 1,07 persen.

"Pandangan kami terkait outlook positif dari industri pulp and paper tersebut adalah berdasarkan meningkatnya permintaan terhadap secara global," ucap Rating Analyst KRI Achmad Sudjatmiko, dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis (5/10).

Menurut Achmad, meningkatnya permintaan itu didorong empat hal. Pertama, meningkatnya perdagangan secara online, yang sangat membutuhkan packaging paper untuk melakukan distribusi.

Baca juga : Malam Ini, Maung Bandung Pantang Remehkan Persita

Kedua, meningkatnya kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan, dengan produk-produk dari kertas yang lebih mudah terurai secara alami semakin banyak digunakan untuk menggantikan produk berbahan plastik.

Ketiga, meningkatnya kesadaran untuk hidup lebih higienis, terutama terkait penggunaan kertas untuk penyajian makanan di restoran. Keempat, pertambahan populasi penduduk dunia.

“Berdasarkan volume, konsumsi pulp yang digunakan untuk menghasilkan kertas printing dan writing, serta untuk packaging paper, diestimasikan meningkat dari 408 juta Mt di tahun 2021 menjadi 476 juta Mt di 2032, dengan packaging paper diestimasikan mendominasi penggunaan pulp tersebut,” sambung Achmad.

Baca juga : Ke Relawan Repro Mandiri 08, Muzani: Semua Parpol Diajak Prabowo Jika Menang

Berdasarkan riset KRI, dari sisi suplai, walaupun jumlah suplai pulp masih lebih tinggi dibandingkan konsumsi pulp dunia, pertumbuhan kapasitas produksi pulp terlihat melambat sejak 2017. Pada periode 2017-2019 pertumbuhan kapasitas produksi pulp secara global hanya bertambah rata-rata 1,2 juta Mt per tahun, dan di 2020-2021 pertumbuhan kapasitas produksi pulp global hanya tumbuh rata-rata 2 juta Mt per tahun.

Pertumbuhan kapasitas produksi yang melambat dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan tidak adanya penambahan kapasitas baru di 2019 dan 2020. Hal ini menimbulkan naiknya tingkat rata-rata operating rate meningkat dari 90 persen menjadi 91 persen di tahun 2026.

Sedangkan dari sisi harga pulp dunia, saat ini sudah mulai menunjukkan tanda-tanda recovery setelah sebelumnya turun ke level terendah yaitu di 4.782 yuan per ton di Juni 2023, yang disebabkan tingginya oversupply terutama di wilayah Amerika Utara dan Eropa. Saat ini tanda-tanda recovery dari harga pulp sudah mulai terlihat, dengan harga pulp per 16 September 2023 sudah mencapai 5.480 yuan per ton.

Baca juga : Rupiah Belum Ada Tanda-tanda Menguat

Peningkatan permintaan dari China, sebagai salah satu konsumen terbesar pulp dunia, menjadi salah satu penyebab kenaikan harga tersebut, didorong stimulus dari Pemerintah China seperti penurunan tingkat suku bunga acuan dari 3,55 persen menjadi 3,45 persen untuk memicu pertumbuhan ekonomi di negeri tersebut.

KRI, sebagai salah satu lembaga pemeringkatan di Indonesia, telah melakukan pemeringkatan terhadap beberapa perusahaan produsen pulp and paper di Indonesia sejak 2019. Pemeringkatan terakhir dilakukan untuk PT OKI Pulp & Paper Mills di 2023, dengan KRI memberikan peringkat irAA- untuk perusahaan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.