Dark/Light Mode

Dukung Bulan Pembiayaan Syariah

BSI dan 15 Lembaga Keuangan Teken Kerja Sama Strategis

Jumat, 27 Oktober 2023 19:36 WIB
Dirut BSI yang juga Ketum Asbisindo Hery Gunardi kelima kiri, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI Wahyu Purnama kelima kanan, Direktur Treasuary  International Banking BSI Moh Adib keempat kiri bersama perwakilan perbankan syariah lainnya saat penandatangan kerja sama transaksi Sertifikat Pengelolaan Dana Berdasarkan Prinsip Syariah Antarbank SiPA dirangkaian acara ISEFdalam rangka Bulan Pembiayaan Syariah di JCC Senayan Jakarta, Jumat (27/10). (Foto; Dok. BSI)
Dirut BSI yang juga Ketum Asbisindo Hery Gunardi kelima kiri, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI Wahyu Purnama kelima kanan, Direktur Treasuary International Banking BSI Moh Adib keempat kiri bersama perwakilan perbankan syariah lainnya saat penandatangan kerja sama transaksi Sertifikat Pengelolaan Dana Berdasarkan Prinsip Syariah Antarbank SiPA dirangkaian acara ISEFdalam rangka Bulan Pembiayaan Syariah di JCC Senayan Jakarta, Jumat (27/10). (Foto; Dok. BSI)

 Sebelumnya 
Pihaknya menilai kerja sama yang terjalin antara BSI dan sejumlah lembaga keuangan syariah tersebut di atas selaras dengan upaya regulator untuk mendorong literasi keuangan syariah.

Wahyu juga menyakini bahwa dengan sinergi dan kolaborasi bersama, adaptasi penggunaan jasa keuangan syariah oleh generasi muda, khususnya milenial dan generasi Z, akan semakin luas ke depannya.

Wahyu menilai, dengan sinergi bersama antara seluruh stakeholder untuk mendorong ekonomi dan keuangan syariah, diharapkan ke depannya masyarakat kita semakin akrab dengan hal-hal terkait syariah.

Baca juga : Wapres Siapkan Strategi

"Kegiatan berzakat dan berwakaf juga semakin viral dan menjadi budaya kita. Agak kurang enak terdengar kalau Indonesia sebagai negara muslim terbesar, tetapi pangsa untuk keuangan syariahnya masih kurang,” ujarnya.

Lebih lanjut Wahyu menyebutkan, bahwa kinerja keuangan syariah terus menunjukkan tren menguat setiap tahunnya, termasuk pada 2023.

Hal ini tidak terlepas dari stabilnya kondisi perekonomian makro Indonesia di tengah berbagai dinamika dan ketidakpastian global.

Baca juga : Jelang Pembukaan, KTT AIS Forum Kedepankan Kerja Sama Yang Saling Menguntungkan

Namun meski memiliki peluang besar, pengembangan ekonomi syariah Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan, antara lain market share industri jasa keuangan syariah relatif masih rendah yaitu tercatat di angka 10,6 persen.

Begitu juga dengan tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah masih rendah, yaitu tercatat 9,4 persen dan 12,2 persen.

Angka ini jauh tertinggal dibandingkan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional yang sebesar 49,68 persen dan 85 persen.

Baca juga : Manfaatkan Panas Bumi Skala Penuh, Geo Dipa-Toyo Teken Kerja Sama

Wahyu berharap, kondisi ekonomi makro Indonesia dapat terus stabil, dan mendukung tren penguatan industri keuangan syariah.

Menurutnya, kinerja keuangan syariah di masa setelah pandemi masih terus membaik dan mengalami penguatan. Pembiayaan berbasis syariah juga terus naik.

"Kita semua berharap kondisi politik dan ekonomi tetap stabil ke depannya untuk mendukung menguatan yang sudah terjadi,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.