Dark/Light Mode

Dukung Ketahanan Pangan, Kospermindo Ekspor 100 Ton Rumput Laut Ke China

Sabtu, 4 November 2023 16:42 WIB
Menkop UKM Teten Masduki (kedua kanan) saat melakukan gunting pita sebagai simbolis peresmian ekspor rumput laut ke China, di Makassar, Sulsel, Sabtu (4/11/2023). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki (kedua kanan) saat melakukan gunting pita sebagai simbolis peresmian ekspor rumput laut ke China, di Makassar, Sulsel, Sabtu (4/11/2023). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koperasi Rumput Laut Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Kospermindo) sukses mengirimkan ekspor rumput laut sebanyak 100 ton (4 kontainer) tujuan Xiamen, China, melalui pelabuhan Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan nilai ekspor mencapai Rp 500 juta.

Secara simbolis, prosesi pengiriman ekspor rumput laut tersebut pun diresmikan oleh Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki.

Teten mengatakan, potensi rumput laut Indonesia untuk ekspor dan keperluan dalam negeri sangatlah besar. Sehingga program Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam industrialisasi berbasis SDA (Sumber Daya Alam) lokal seperti rumput laut telah terpenuhi.

Baca juga : Perkuat Ketahanan Pangan, PTPN III Bentuk Subholding PalmCo dan SupportingCo

"Rumput laut bisa mensubstitusi sekitar 30 persen kebutuhan tepung terigu sebagai ketahanan pangan. Olahan rumput laut lebih sehat sebagai pengganti tepung terigu untuk pembuatan mie, kue, maupun pupuk bio plastic, kecantikan, hingga makanan ternak. Bisa dikatakan penggunaannya sangat luas," ucap Menteri Teten usai melakukan gunting pita sebagai simbolis peresmian ekspor rumput laut ke China, di Makassar, Sulsel, Sabtu (4/11/2023).

Teten menyakinkan, kemampuan olahan rumput laut dalam mensubstitusi tepung terigu impor memiliki supply bahan baku yang cukup. Dari segi harga, produk tersebut juga sangat kompetitif dibanding tepung terigu impor.

"Selama ini kita impor tepung terigu dan gandum, kalau subtitusi olahan rumput laut bisa terlaksana secara menyeluruh, kita mampu menjaga ketahanan pangan sekaligus menghemat devisa negara," kata Teten.

Baca juga : KPI Resmikan Desa Energi Berdikari Kalijaran

Dalam memuluskan hal tersebut, maka dibutuhkan kebijakan afirmasi dari Pemerintah, yang dalam hal ini perlu melibatkan berbagai Kementerian/Lembaga (K/L) untuk bersama-sama menentukan arah kebijakan tersebut.

"Saya sudah dibicarakan dan usulkan ke Presiden Jokowi supaya ada kebijakan afirmasi. Yaitu kewajiban menggunakan rumput laut pada produk berbasis terigu. Nanti akan dibahas lagi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) sendiri," jelasnya.

Ditegaskan Teten, kebijakan tersebut sudah banyak dilakukan di berbagai negara, termasuk Jepang salah satunya. Sehingga diharapkan kebijakan afirmasi kewajiban rumput laut sebagai bahan baku olahan tepung terigu dan pengganti gandum bisa di-supply dari dalam negeri sendiri.

Baca juga : Dorong UMKM Go Global, BNI Xpora Genjot Ekspor Rumput Laut

"Afirmasi kebijakan perlu didorong, karena seluruh dunia juga sudah melakukan itu," ucap Teten.

Dengan hilirisasi atau industrialisasi sambung Teten, produk rumput laut yang selama ini yang diekspor masih dalam bentuk raw material, bisa diolah menjadi tepung dan sebagian barang setengah jadi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.