Dark/Light Mode

Libatkan Mitra Lokal

PEP Subang Field Olah Limbah Daun Nanas Jadi Bahan Kain

Minggu, 5 November 2023 20:19 WIB
Inovasi Pemanfaatan Serat Olahan Daun Nanas Pesona di Desa Cikadu, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Inovasi Pemanfaatan Serat Olahan Daun Nanas Pesona di Desa Cikadu, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

 Sebelumnya 
Menurut catatan Puskesmas Cirangkong, ISPA menjadi penyakit nomor dua di Desa Cikadu pada 2020 dengan 878 kasus.

Kelompok Pinlefi tergerak untuk mengolah daun nanas tersebut untuk dapat diambil seratnya.

“Hasil serat ini dapat dijadikan sebagai kain serta berbagai macam jenis produk eco-fashion dan berbagai bentuk kerajinan,” kata Alan Sahroni, salah satu anggota Pinlefi sekaligus penggerak awal yang mendorong masyarakat untuk mengubah pola pikir sehingga terwujud praktik bebas sampah (zero waste).

Dalam perkembangannya, usaha mengolah daun nanas menjadi serat sejalan dengan prinsip pemberdayaan masyarakat.

Baca juga : Relawan Srikandi Ganjar Gelar Latihan Pembuatan Nasi Jagung Kekinian

Hal ini tampak dari usaha ini yang melibatkan masyarakat petani nanas memasok daun nanas ke kelompok Pinlefi.

“Hasilnya, daun nanas yang selama ini tidak bernilai ekonomi menjadi ada nilai keuntungan yang dapat diperoleh,” jelas Alan.

Kelompok Pinlefi mengajak masyarakat sekitar, baik ibu-ibu maupun pemuda karang taruna untuk bekerja bersama membuka lapangan pekerjaan.

Pada 20232, omzet kelompok bahkan mencapai Rp 154,3 juta Pada saat bersamaan, dalam menjawab kebutuhan akan produktivitas, kelompok Pinlefi mencoba melakukan inovasi teknologi.

Baca juga : RSUP dr. Ben Mboi Jadi RS Rujukan Terbesar Di NTT

Inovasi yang diangkat di program “Pesona” Subang adalah modifikasi mesin serut atau dekortikator besar yang diberi penutup mesin sehingga lebih aman.

Selain itu, inovasi berupa dekortikator mini dengan segmentasi untuk penggunaan rumah tangga.

“Inovasi terakhir adalah mengubah mesin penggerak (primeover) dekortikator mini mengunakan tenaga surya panel atau disebut decolacel,” kata Wazirul.

Mesin decolacel dioperasikan menggunakan tenaga surya sehingga berkontribusi pada penurunan emisi sebesar 302.95 tonCO2eq/tahun dan penghematan listrik sebesar Rp 74.000/bulan.

Baca juga : Man United 1-0 Copenhagen, Maguire Dan Onana Jadi Pahlawan

Decolacel ini bahkan telah mengantongi sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan hak paten dari Kementerian Hukum dan HAM pada Oktober 2023.

Ndirga Andri Sisworo, Senior Manager PEP Subang Field, mengatakan sejak 2020 pihaknya memberikan bantuan alat dan sarana produksi, pendampingan, dan pengembangan sumber daya manusia melalui serangkaian pelatihan yang dibutuhkan.

PEP Subang Field juga ikut mengembangkan usaha lainnya seperti menjejaringkan dengan berbagai pihak dan market potential yang ada kepada lelompok Pinlefi.

“Sinergi dengan Kelompok Pinlefi dalam Program PESONA SUBANG diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengurangi dampak kerusakan lingkungan, dan mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Ndirga.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.