Dark/Light Mode

Jadi Pasar Mesin Perkakas Terbesar, Korea Incar Potensi Kerja Sama Remanufaktur Di Indonesia

Selasa, 7 November 2023 20:58 WIB
Korea-Indonesia Industrial Machinery Remanufacturing Special Exhibition amp; Seminar 2023  yang digelar di Jakarta, Selasa (7/11/2023). (Foto: Istimewa)
Korea-Indonesia Industrial Machinery Remanufacturing Special Exhibition amp; Seminar 2023 yang digelar di Jakarta, Selasa (7/11/2023). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
"Jadi, pasti dibutuhkan lebih banyak mesin-mesin konstruksi. Kalau mau produksi (alat berat) lagi, (cost) mahal," ujar Seo Min Ha.

Ia berharap bisa terjalin kerja sama antara Indonesia dengan asosiasi atau universitas asal Korea Selatan ke depannya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua Asosiasi Promosi Remanufaktur Mesin Konstruksi dan Industri Korsel Choi Byung Woon mengungkapkan, pasar mesin industri seperti mesin perkakas Indonesia merupakan yang terbesar di pasar ASEAN.

Baca juga : Ganjar Siap Perbanyak Kreatif Hub Untuk Beri Peluang Kerja Milenial Dan Gen-Z

Menurutnya, impor mesin konstruksi Indonesia, meningkat signifikan hingga lebih dari 10.000 unit pada tahun 2022.

Pencapaian tersebut, kata dia, menunjukkan peningkatan yang signifikan, dari yang sebelumnya sekitar 6.000 unit pada tahun 2021.

Bahkan, PT Trankindo Utama dan PT ABM Investama berencana meningkatkan pengadaan alat berat sekitar 20 persen dan memprediksi jumlah pasokan mesin konstruksi tiap perusahaan akan meningkat.

Baca juga : Curhat Soal Ribetnya Regulasi Di Indonesia

Yakni, dari 650 unit per tahun menjadi 780 unit per tahun. Karenanya, lewat pameran khusus ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pengenalan dan ekspor produk remanufaktur Korea Selatan di Asia Tenggara.

"Mesin perkakas masih skala kecil di industri manufaktur. Kita lihat sales dari mesin perkakas ini, yang sudah diimpor sebanyak 180 miliar dalam Korea won (setara Rp 2,1 triliun)," katanya.

Sementara itu, Direktur Akses Sumber Daya dan Promosi Internasional Kementerian Industri (Kemenperin) Iken Retnowulan berharap, pameran dan seminar ini dapat berkontribusi dalam merevitalisasi industri remanufaktur kedua negara.

Baca juga : 25 Tahun PaperOne, Komit Berikan Sumbangsih untuk Bumi Indonesia

"Kami harap juga membawa perkembangan industri permesinan Indonesia, selangkah lebih maju nantinya," ujar Iken.

Untuk diketahui, pada pameran dan seminar teknis yang memperkenalkan produk dan industri remanufaktur Korea Selatan ini, dihadiri sekitar 200 orang dari berbagai organisasi terkait.

Seperti Kementerian Perindustrian, Asosiasi Industri Mesin Perkakas Indonesia (ASIMPI), pelaku industri dari kedua negara, Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi Korea Selatan, serta Pusat Dukungan Produksi Bersih Nasional Korea (KNCPC) dari Institut Teknologi Industri Korea Selatan (KITECH).    

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.