Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Garap Potensi Ekonomi Indonesia, Budiman Sudjatmiko: Kita Butuh Navigator Handal
Sabtu, 18 November 2023 21:04 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, membeberkan perbandingan negara-negara ekonomi kuat seperti AS, Jepang, Korea Selatan, dan India dengan Indonesia.
Ia mencatat, ada beberapa hal yang menjadi perhatian bagi Indonesia untuk dicermati.
"Seperti, akselerasi ekonomi sejak 1987, masih mengandalkan ekstraktif (pengambilan SDA besar-besaran), menjadi konsumen teknologi, dan belum matangnya ekosistem inovasi," ujarnya dalam acara Diskusi Taman Makara (DISTARA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB-UI), Jumat (16/11/2023).
Sebagai perbandingan, Budiman mengelompokkan kemajuan industri secara geopolitik dan geoekonomi ke dalam empat bagian.
Baca juga : Genjot Ekonomi, Imigrasi Terbitkan Visa Diaspora
Rinciannya, periode 1945-1970 yang dimenangkan AS, Inggris dan Australia, yang menguasai lahan-lahan tambang dan SDA lainnya.
Berikutnya pada periode 1970-1995, terjadi kompetisi penguasaan teknologi pengolahan. Mereka yang memenangkan era ini adalah Amerika, Jerman dan Jepang.
Pada periode berikutnya yaitu antara tahun 1995-2020, giliran AS, China dan negara-negara petrodolar/negara teluk menguasai industri keuangan/finansial, investasi dan pengelolaan moneter.
Menurutnya, Indonesia punya peluang ikut bermain di era sekarang, yakni 2020-2045.
Baca juga : Genjot Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan, BSN Gelar Bulan Mutu Nasional 2023
"Sekarang era kompetisi penguasaan teknologi digital, data dan kecerdasan buatan. Pemenang potensial adalah lagi-lagi AS, dibarengi India, China dan Korea Selatan," bebernya.
Yang menarik, Budiman yang saat itu ditemani oleh Dewan Pakar Muhammad Sirod menganggap bahwa 2045 nanti Indonesia akan menjadi daya tarik dan titik lebur semua perbedaan.
Sebab, negara semakin singular, aturan-aturan dibuat terkoneksi dan ada keselarasan sebagai sebuah kampung global.
Muhammad Sirod yakin bahwa rasionalitas berdasarkan data dari Budiman inilah yang mengumpulkan banyak pemikir-pemikir rasional generasi X bersepakat soal ini.
Baca juga : Jelang Irak Vs Indonesia, Ini Jadwal Laga Dan Taktik STY Bungkam Tuan Rumah
"Sudah waktunya Indonesia memiliki peran penting di masa-masa mendatang dengan model kepemimpinan strategis yang terkoneksi dengan pikiran-pikiran global," imbaunya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya