Dark/Light Mode

BNI Proaktif Dukung Upaya Peningkatan Kinerja BUMN

Senin, 20 November 2023 14:44 WIB
BNI proaktif untuk terus mendukung upaya pemulihan dan peningkatan kinerja seluruh perusahaan Negara secara berkelanjutan. (Ilustrasi BNI)
BNI proaktif untuk terus mendukung upaya pemulihan dan peningkatan kinerja seluruh perusahaan Negara secara berkelanjutan. (Ilustrasi BNI)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI proaktif untuk terus mendukung upaya pemulihan dan peningkatan kinerja seluruh perusahaan negara secara berkelanjutan.

Kredit yang disalurkan kepada BUMN hingga September 2023 atau secara year to date mengalami peningkatan Rp6.3 triliun, dari Rp91.6 triliun di Desember 2022 menjadi Rp97.9 triliun di September 2023.

Peningkatan tersebut terutama disalurkan kepada BUMN yang menjalankan fungsi strategis bagi negara seperti PLN, Pertamina, dan BULOG.

Baca juga : KSP: PBI Jamsostek Upaya Perluas Perlindungan Pekerja Sektor Informal

BNI juga mendukung bisnis dari beberapa BUMN lainnya seperti Pegadaian dan Jasa Marga.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.

“BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," ujar Royke.

Baca juga : KBRI Dorong Peningkatan Tenaga Kerja Profesional Indonesia di Brunei

Implementasi tata kelola BUMN menurut Royke saat ini juga sudah semakin bagus. Hal ini berdampak baik pada penjagaan kualitas kredit BNI khusunya yang masih terus menjaga keseimbangan pada pertumbuhan kredit dan implementasi prinsip kehati-hatian.

“BNI terus proaktif menganalisa proyek yang memberikan nilai tambah untuk pertumbuhan ekonomi mulai dari sektor potensial di segmen BUMN ini,” ujar Royke.

Lebih lanjut, Royke menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan yang tertinggi ke-3 di antara negara-negara G20, di bawah Tiongkok dan India.

Baca juga : SNI Award, Upaya Wujudkan Kinerja Unggul Dan Berkelanjutan

Inflasi dalam negeri masih tetap terkendali, meskipun inflasi global cukup tinggi. Pada September 2023, inflasi Indonesia di angka 2,28 persen, terendah ke-5 di antara negara-negara G20.

Royke melanjutkan, kondisi perekonomian yang positif ditandai dengan berlanjutnya pembangunan mega proyek Ibu Kota Negara atau (IKN), percepatan transisi ekonomi hijau, dan penguatan industri teknologi nasional.

"Sebagai bank milik negara kami ingin terus mempertahankan optimisme, agar dapat selalu memberikan sentimen positif khususnya kepada para investor dan pemangku kepentingan perekonomian nasional dan global," ujar Royke.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.