Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Tahun ini, PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) komitmen fokus dalam meningkatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR), tak hanya terhadap lingkungan tetapi juga terhadap pendidikan dan kesehatan anak-anak di kawasan timur Indonesia.
Diketahui, sepanjang tahun 2022, dana CSR CIMB Niaga mencapai sekitar Rp 24 miliar. CSR lebih didominasi di sketor pendidikan dan edukasi dengan memberikan beasiswa.
Selebihnya diberikan kepada kegiatan-kegiatan sosial seperti sustainability dan kesehatan.
“Tahun 2022 dana CSR capai Rp 24 miliar, tiap tahun kami berupaya untuk terus meningkatkan jumlahnya. Dan besaran dana CSR ini tergantung program atau kegiatan yang kita canangkan,” ungkap Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei dalam acara peluncuran kerja sama Aksi Peduli Gizi Anak Indonesia di Jakarta, Senin (20/11/2023).
Tak hanya itu, saat ini masih banyak di edukasi. “Kenapa? karena kami percaya anak-anak harus memiliki kecerdasan dan pendidikan yang layak, agar menjadi generasi yang cerdas ke depannya,” sambungnya.
Baca juga : Pelatih Brasil Terkesima Sambutan Suporter Indonesia
Terbaru, CIMB Niaga menggandeng United Nations Children's Fund (UNICEF) dengan menginisiasi kerja sama strategis membantu Pemerintah dalam mengatasi masalah gizi buruk sebagai upaya mencegah stunting di Indonesia.
Program yang berlangsung tiga tahun ini difokuskan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Indonesia menjadi salah satu negara dengan kasus gizi buruk.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan 2022, terungkap bahwa di Indonesia 1 dari 12 anak balita mengalami wasting (gizi kurang dan gizi buruk), dan 1 dari 5 anak balita menderita stunting.
Fransiska mengatakan, sebagai bagian dari corporate citizenship, CIMB Niaga memiliki perhatian besar kepada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dan terpanggil untuk bekerja sama dengan UNICEF mendukung upaya Pemerintah dalam mencegah dan mengurangi masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia.
Program ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), salah satunya menghapuskan semua bentuk kekurangan gizi pada 2030.
Baca juga : Jupe Persib: Piala Dunia U-17 Menginspirasi Sepakbola Indonesia
“CIMB Niaga berkolaborasi dengan UNICEF serta juga memberikan kesempatan kepada masyarakat dan nasabah yang ingin berkontribusi dengan berdonasi melalui rekening CIMB Niaga Peduli,” ucapnya.
Bantuan CIMB Niaga dan donasi nasabah yang terkumpul akan disalurkan UNICEF untuk menjangkau 1.000 anak gizi buruk di 22 Kabupaten/Kota di NTT sehingga mendapatkan perawatan agar selamat dari ancaman gizi buruk.
Selain itu, program ini juga berdampak positif bagi lebih dari 100.000 anak balita yang dimonitor pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga balita yang berisiko wasting (gizi buruk dan gizi kurang) dapat dideteksi secara dini dan segera ditangani.
Selain bersama UNICEF, CIMB Niaga melalui Unit Usaha Syariah (CIMB Niaga Syariah) juga telah mencanangkan progam Pengentasan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dan Kompas Gramedia Group.
Pihaknya berharap, semua program yang diinisiasi dan melibatkan berbagai stakeholders serta dilakukan secara berkelanjutan selama beberapa tahun dapat memberikan dampak positif yang luas untuk masyarakat dan penerima manfaat, sehingga masalah gizi buruk dan stunting di Indonesia dapat teratasi.
Baca juga : Milad ke-65, Unisba Genjot Program Studi Unggulan dan Inovasi
“Sesuai dengan target penurunan prevalensi stunting di Indonesia yaitu 14 persen tahun 2024 dan nol persen pada 2030,” harapnya.
Kepala Program Gizi UNICEF Indonesia Mamadou Ndiaye menambahkan, melalui kerja sama dengan Bank CIMB Niaga, pihaknya dapat melakukan aksi nyata untuk memperkuat sistem guna mendukung anak-anak mendapatkan makanan sehat dan memberikan layanan yang menyelamatkan nyawa mereka.
“Kami berupaya mengurangi segala bentuk malnutrisi termasuk stunting dan wasting, serta membantu anak-anak mencapai potensi maksimal mereka. Kemitraan ini tidak hanya berkontribusi dalam membangun masa depan cerah bagi setiap anak, namun juga mendukung tujuan Indonesia menjadi negara maju pada 2045,” ungkapnya.
Mamadouw mengatakan, program ini akan dilakukan melalui lima kegiatan untuk deteksi dini dan penanganan gizi kurang dan gizi buruk yaitu penguatan kapasitas pengasuh, kader posyandu dan Guru PAUD, penyediaan pita lingkar lengan atas (LiLA).
Selain itu, penguatan kapasitas layanan kesehatan untuk penanganan anak gizi buruk, mengadakan kelas parenting terkait pencegahan, deteksi dini dan rujukan anak berisiko wasting, dan mendukung penyediaan makanan tambahan lokal bergizi bagi anak-anak PAUD.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya