Dark/Light Mode

Pertahankan Kinerja

Bukit Asam (PTBA) Genjot Produksi dan Penjualan Batu Bara

Senin, 27 November 2023 14:13 WIB
Aktivitas tambang batu bara PT Bukit Asam (PTBA) Tbk di lokasi Unit Pertambangan Tanjung Enim, Sumatera Selatan Sumsel. (Foto: Istimewa)
Aktivitas tambang batu bara PT Bukit Asam (PTBA) Tbk di lokasi Unit Pertambangan Tanjung Enim, Sumatera Selatan Sumsel. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, sukses meningkatkan kinerja operasional hingga Triwulan III 2023.

Total produksi batu bara PTBA dalam 9 bulan pertama tahun 2023 mencapai 31,9 juta ton, tumbuh 15 persen dibanding periode yang sama tahun 2022 yakni sebesar 27,7 juta ton.

Kenaikan produksi ini seiring dengan peningkatan volume penjualan batu bara sebesar 15 persen menjadi 27,0 juta ton.

Perusahaan terus meningkatkan porsi ekspor secara terukur tanpa mengabaikan kebutuhan dalam negeri.

Baca juga : Apresiasi Kinerja Tim Solid, HDC Genjot Potensi Bisnis

Hingga Triwulan III 2023, Perseroan mencatat penjualan ekspor sebesar 11,2 juta ton atau naik 24 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 51 persen.

"PTBA terus mengoptimalkan pencapaian kinerja operasional dan melakukan efisiensi pada seluruh proses bisnis perusahaan, sejalan dengan target hingga akhir tahun 2023," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Farida Thamrin.

Per Triwulan III 2023, PTBA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,8 triliun.

Baca juga : Kementan Perkuat Kerja Sama Bidang Peternakan Bareng Timor Leste

Dari sisi pendapatan, PTBA membukukan sebesar Rp 27,7 triliun. Total aset perusahaan per 30 September 2023 sebesar Rp 36,0 triliun.

Proyek-proyek strategis terus berjalan untuk mendukung kinerja Perusahaan.

Efektif mulai 7 Oktober 2023, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang Sumsel-8 (2x660 MW) telah mencapai status Commercial Operation Date (COD) alias beroperasi secara komersial.

Pembangkit ini menerapkan teknologi Supercritical Steam Generator yang efisien dan ramah lingkungan, juga teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) untuk menekan emisi gas buang.

Baca juga : Kementan Ajak Semua Pihak Genjot Produksi Padi Dan Jagung

Teknologi FGD ini dapat mengurangi sulfur dioksida dari emisi gas buang pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.

Selain itu, PTBA dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI menyepakati kerangka kerja sama pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim Baru – Keramasan pada 12 Oktober 2023.

Hal ini sejalan dengan target Perusahaan untuk meningkatkan kapasitas angkutan batu bara jalur kereta api menjadi 52 juta ton per tahun pada 2024.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.