Dark/Light Mode

Indonesia Beri Pelatihan Teknologi Kawin Suntik pada Ternak ke Negara Anggota IsDB

Sabtu, 16 September 2023 19:35 WIB
Dirjen PKH Kementan Nasrullah menyerahkan penghargaan kepada perwakilan negara peserta pelatihan IB, di Malang, Jawa Timur, Sabtu (16/9). (Foto: Dok. Kementan)
Dirjen PKH Kementan Nasrullah menyerahkan penghargaan kepada perwakilan negara peserta pelatihan IB, di Malang, Jawa Timur, Sabtu (16/9). (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan ikut berkontribusi aktif dalam kerjasama pengembangan implementasi teknologi Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik pada ternak bagi enam negara anggota Islamic Development Bank (IsDB). Keenam negara anggota IsDB tersebut, yaitu Nigeria, Palestina, Bahrain, Qatar, Malaysia dan Brunei Darussalam.

Kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan IsDB dalam bentuk Kegiatan capacity building tersebut dilakukan melalui pelatihan yang berjudul “Workshop on Artificial Insemination Management for Isdb Member Countries”. Pelatihan diikuti 12 orang peserta dari negara IsDB selama 6 hari mulai tanggal 11-16 September 2023, di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang, Jawa Timur. 

“Melalui program pelatihan kerjasama dengan IsDB ini, kami akan sharing knowledge dan membekali peserta dengan kemampuan teknis, khususnya dalam implementasi teknologi IB,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah saat membuka acara workshop tersebut, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (11/9).

Nasrullah mengatakan, IsDB tepat telah bekerjasama dengan BBIB Singosari sebagai UPT yang kompeten dan berprestasi, baik secara nasional dan internasional, selain itu juga telah mempunyai pengalaman dalam memberikan pelatihan kepada negara-negara berkembang lainnya. Menurutnya, IsDB dapat mengembangkan dan menambah kerjasama semacam ini di masa yang akan datang. 

“Kecerdasan masyarakat harus didukung dengan pemenuhan kebutuhan protein hewani asal ternak, sehingga diharapkan semua peserta pelatihan ini akan dapat berkontribusi dalam meningkatkan mutu genetik ternak sebagai sumber protein di negara masing-masing,” kata Nasrullah.

Baca juga : Moeldoko: Bertani dengan Manfaatkan Teknologi Bentuk Neo Marhaen

Nasrullah berpendapat bahwa kawin alam belum mampu mempercepat peningkatan populasi. Oleh karena itu menurutnya perlu teknologi IB untuk mempercepat peningkatan populasi ternak. 

“Dengan teknologi IB kita pastikan adanya peningkatan populasi dan produktivitas, maka pelatihan ini sangat penting bagi SDM agar lebih mumpuni dalam mempercepat peningkatan populasi melalui optimalisasi IB,” tutur Nasrullah.

Pada kesempatan yang sama perwakilan ISDB, Ali Fallahi menyampaikan, pihaknya berharap pelatihan ini akan mampu mendorong peningkatan produksi ternak di masing-masing negara anggota IsDB dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan kerjasama antar negara anggota.

“Terima kasih kepada Indonesia melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia serta Bappenas, kami berharap kedepannya akan terjalin kerja sama yang lebih erat,” ungkap Ali.

Direktur Kerja Sama Pembangunan Internasional Kementerian Luar Negeri, Maria Renata Hutagalung, menyampaikan pelatihan ini menjadi momentum perubahan revolusioner dalam pembangunan secara global. “Melalui pelatihan ini dapat diidentifikasi potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk kerjasama yang akan dating," ungkap Maria.

Baca juga : Genap 54 Tahun, Elnusa Terus Kembangkan Teknologi Di Sektor Jasa Energi

Selain itu, program pengembangan kapasitas menjadi komitmen Pemerintah Indonesia dalam yang bertujuan untuk memajukan kerja sama pembangunan untuk negara mitra di berbagia kawasan. Salah satunya untuk Kawasan Afrika dimana pada akhir Agustus lalu, Presiden Jokowi berkunjung ke empat negara, yaitu ke Kenya, Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan.

“Kami mengapresiasi kerja sama Kementan yang telah ikut memberikan pelatihan di sektor peternakan yakni teknologi IB. Melalui kerja sama ini, menjadi bukti bahwa Indonesia berkontribusi aktif dalam kerangka kerja sama internasional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan global,” tambahnya.

Selanjutnya, Hendra W Prabandani dari Bappenas, mengungkapkan, BBIB Singosari merupakan salah satu institusi unggulan Indonesia, terutama dalam memproduksi semen beku. “Dengan pengalaman dan keahlian yang dimiliki, BBIB Singosari sebagai expertise provider, maka menjadi wujud nyata dari komitmen Indonesia dalam mendukung perkembangan peternakan terutama untuk memperkuat kerjasama selatan-selatan triangular,” ungkap Hendra.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Agung Suganda menyampaikan, Inseminasi Buatan (IB) pada ternak merupakan salah satu teknologi tepat guna untuk meningkatkan populasi ternak dan mutu genetik. “Tentunya ini menjadi kebanggaan bagi kami mampu bermanfaat dalam sharing knowledge untuk negara-negara lain,” tandasnya.

Selain itu, Agung menyampaikan dalam materinya yang berjudul “National Policy and Strategy on Ruminant Development” sebagai sharing pengalaman Indonesia mengenai implementasi teknologi Inseminasi Buatan. Ia berharap nantinya peserta dapat memformulasikan rencana aksi untuk menghadapi hambatan di bidang peternakan di negaranya masing-masing dan semoga peserta bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan selama di Indonesia.

Baca juga : Digitalisasi Pergelaran Event Sumbang Pendapatan Negara Hingga Rp 162 TriliunĀ 

Kepala BBIB Singosari Akbar menyampaikan, BBIB Singosari sebagai balai inseminasi buatan terbesar di Indonesia telah berpengalaman dalam penerapan dan pengembangan inseminasi buatan sehingga BBIB Singosari merupakan penyedia terbesar kebutuhan semen beku nasional. Dengan kapasitas yang dimiliki BBIB Singosari telah ditunjuk sebagai tempat pelatihan inseminasi buatan di tingkat internasional sejak tahun 2007.

“Saat ini BBIB Singosari telah mengembangkan beberapa inovasi baru seperti green concentrate, semen beku seksing, dan semen beku ikan, didukung dengan kapasitas intelektual varietas ternak, penerapan uji progeni dan teknologi, serta memiliki Laboratorium BBIB Singosari juga telah terakreditasi ISO 17025, Sistem Manajemen Mutu ISO 9001,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.