Dark/Light Mode

Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerja Sama Bilateral Korea-Indonesia

Kamis, 30 November 2023 20:34 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Ketua Indonesia Korea Network Bambang Soesatyo (Bamsoet) menekankan, walaupun Indonesia akan menghadapi Pemilu 2024, namun kondusivitas bangsa tetap akan terpelihara dengan baik. Dengan begitu, investor, khususnya dari Korea Selatan, tidak perlu khawatir. Terlebih memasuki perjalanan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia, masih banyak potensi kerja sama yang dapat ditingkatkan pada berbagai bidang. 

Misalnya, kata Bamsoet, pada sektor otomotif, mengingat pengembangan kendaraan listrik dan ekosistemnya telah menjadi tren global. Sebagai produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia memiliki peran penting dalam pembangunan industri baterai kendaraan listrik. Sepanjang periode 2019-2023, untuk sektor di luar minyak, gas dan keuangan, realisasi investasi Korea di Indonesia yang paling besar sekitar 20 persen adalah pada industri otomotif.

Hal ini diperlihatkan konsorsium Hyundai yang menjalin kerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia untuk membangun pabrik sel baterai kendaraan listrik dengan nilai investasi sekitar 1,1 miliar dolar AS. Lalu, pembangunan pabrik baterai mobil listrik konsorsium LG Energy Solution senilai 9,8 miliar dolar AS di kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah.

Baca juga : Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan Wirawati Catur Panca

“Ada juga kerjasama PT Tae Hang Indonesia sebagai bagian dari Taehwa Enterprise Co Ltd Korea dengan PT BDER Ventures Indonesia, untuk mengembangkan, memproduksi, dan menjual sepeda motor listrik produksi Indonesia, E-MOA (Elektrik Motor Aku)," ujar Bamsoet, dalam Forum Kerja Sama Ekonomi Korea Indonesia, Together for The Future K-Wave and I-Wave, yang diselenggarakan Herald Media Group Korea, dalam rangka Memperingati 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia, di Jakarta, Kamis (30/11).

Turut hadir antara lain Duta Besar Korea untuk Indonesia Lee Sang Duck, CEO Korea Herald CHOI Jin-young, Chairman of Herald Media Group and Daewoo JUNG Won-ju, dan Ketua Komunitas Korea-Indonesia Park Jae Hwan. Hadir pula Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga mantan Duta Besar Indonesia untuk Korea Gandi Sulistiyanto, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otoritas Ibu Kota Nusantara Agung Wicaksono, Plh Ketua Umum Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi, Ketua APINDO Shinta Kamdani Widjaja, dan Founder Yayasan Ali Network Indonesia Ali An Sun Guen.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, kerja sama Korea-Indonesia juga bisa dikembangkan di sektor pendidikan. Antara lain melalui pertukaran pelajar, penelitian, serta pengembangan riset dan teknologi. Sebagaimana telah dilakukan Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) dengan berbagai kampus di Korea seperti Yeungnam University dan Keimyung University.

Baca juga : Bamsoet Dorong Perusahaan Kendaraan Listrik Thailand Bangun Pabrik di Indonesia

Kerja sama bilateral Korea-Indonesia juga dapat dioptimalkan pada sektor privat dan bisnis, utamanya pada UMKM yang menjadi pilar pokok perekonomian di Indonesia. UMKM mampu memberikan kontribusi sebesar 61,9 persen terhadap produk domestik bruto, serta serapan tenaga kerja sekitar 97 persen dari total tenaga kerja.

"Indonesia juga dapat belajar dari Korea yang telah sukses mengangkat budaya pop Korea ke level yang lebih tinggi, yang dikolaborasikan dengan industri ekonomi kreatif, sebagai komoditas yang sukses menjadi fenomena global," jelas Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini optimistis dengan prospek kerja sama bilateral antara Korea dan Indonesia. Mengingat di tengah kelesuan perekonomian global, Indonesia tetap konsisten dengan pertumbuhan ekonomi yang positif, dengan proyeksi pertumbuhan pada kisaran 4,5 hingga 5,3 persen.

Baca juga : Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

"Terlebih dengan diberlakukannya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement), yang di Indonesia juga telah disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 25/22, diharapkan arus perdagangan dan investasi antar Indonesia dengan Korea dapat terus ditingkatkan," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.