Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Angkasa Pura II Dapat Mandat Kelola Bandara HAS Hanandjoeddin dan Fatmawati Soekarno
Minggu, 13 Oktober 2019 22:22 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT Angkasa Pura II (Persero) kembali mendapat kepercayaan mengelola bandara milik pemerintah. Hari ini, Minggu (13/10) Ditjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), secara resmi memberi mandat pengelolaan Bandara HAS Hanandjoeddin (Belitung) dan Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu) ke Angkasa Pura II.
Mandat tersebut tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Barang Milik Negara (BMN) pada Bandar Udara Kelas I HAS Hanandjoeddin dan Fatmawati Soekarno yang ditandatangani Dirjen Perhubungan Udara, Polana B Pramesti, dan Presdir Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, di Jakarta, Minggu (13/10).
Kemarin, melalui skema yang sama yakni KSP Barang Milik Negara, Ditjen Perhubungan Udara menyerahkan pengelolaan Bandara Radin Inten II (Lampung) ke Angkasa Pura II. Muhammad Awaluddin mengatakan, dengan diserahkannya secara resmi pengelolaan tiga bandara ini maka Angkasa Pura II sekarang mengelola 19 bandara.
“Hari ini merupakan bagian dari sejarah bagi Angkasa Pura II. Karena portofolio pengelolaan bandara kami bertambah menjadi 19 bandara setelah mendapat tambahan 3 bandara melalui skema KSP Barang Milik Negara pada tahun ini,” ucapnya Muhammad Awaluddin dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (13/10).
Baca juga : Sah, Angkasa Pura II Kelola Bandara Radin Inten II
“Tentu tidak hanya pengelolaan bandara yang kami lakukan di 3 bandara tambahan itu, tetapi juga optimalisasi serta pengembangan fasilitas sehingga bandara-bandara itu dapat berkontribusi besar terhadap pertumbuhan perekonomian dan pariwisata setempat,” jelas Muhammad Awaluddin.
Sejalan dengan KSP Barang Milik Negara yang disepakati, Angkasa Pura II akan menerima pendapatan aeronautika, pendapatan nonaeronautika dan pendapatan kargo dari pengelolaan bandara. Selanjutnya, Angkasa Pura II melakukan pembayaran atas kontribusi tetap dan pembagian keuntungan kepada Ditjen Perhubungan Kemenhub.
Angkasa Pura II juga akan menyerahkan hasil pengembangan, pembangunan dan penambahan fasilitas di bandara-bandara dimaksud kepada Ditjen Perhubungan Udara ketika perjanjian berakhir.
Muhammad Awaluddin mengungkapkan di Bandara HAS Hanandjoeddin, Angkasa Pura II akan membangun terminal baru dan perluasan terminal eksisting untuk mengakomodir maksimal 6 juta penumpang hingga 30 tahun mendatang.
Baca juga : Sah, Angkasa Pura II Kelola Bandara Radin Inten II Lampung
Sebab, terminal yang ada saat ini sudah tidak memadai karena hanya mampu melayani 300.000 penumpang, sementara jumlah penumpang yang datang dan pergi dari Bandara HAS Hanandjoeddin sudah tembus 1 juta orang per tahun. "Kami siapkan Rp 559,9 miliar untuk HAS Hanandjoeddin, setengahnya untuk pengembangan terminal. Sisanya untuk fasilitas lainnya seperti penebalan runway," ujarnya.
Pengembangan juga akan dilakukan Angkasa Pura II di Bandara Fatmawati Soekarno dengan total investasi Rp 622,6 miliar. Investasi itu disiapkan untuk pembangunan terminal baru dalam dua tahap guna mengantisipasi pergerakan 5,6 juta penumpang dalam 30 tahun mendatang.
Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya berharap agar Angkasa Pura II dapat mempertahankan profesionalitas dalam pengelolaan bandara yang diserahkan pengelolaannya oleh pemerintah. "Keprofesionalitasan harus ditunjukkan karena di sini kita bisa menunjukkan kepada khalayak bahwa proses yang diminta oleh Pak Presiden ini tepat dan mendatangkan kemanfaatan," jelas Menhub.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah optimistis Angkasa Pura II dapat mengembangkan Bandara Fatmawati Soekarno sehingga dapat mendukung pertumbuhan perekonomian Bengkulu. "Alhamdulillah setelah 2 tahun intensif melakukan pembahasan akhirnya malam ini secara resmi beralih ke AP II, dapat dikembangkan sepenuhnya oleh AP II. Kita menyambut baik," ujar Gubernur Bengkulu.
Baca juga : Jokowi Izinkan Swasta Kelola Bandara dan Pelabuhan
Angkasa Pura II sendiri berkomitmen menerapkan standar global dalam pengelolaan seluruh fasilitas bandara di bawah perseroan, termasuk 3 bandara yang baru diserahkan oleh pemerintah. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya