Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kata Lionel Messi Usai Argentina Keok Di Laga Perdana Olimpiade
- Argentina Vs Irak, Tim Tango Dilarang Mengeluh
- Ini Penjelasan RSCM Soal 60 Anak Yang Jalani Cuci Darah
- Gempa Terkini M 3,9 Guncang Kuningan, Getaran Terasa Hingga Ciamis dan Banjar
- KCIC Tambah Jumlah Perjalanan Whoosh Jadi 62 Per Hari Tahun Depan
Perkuat Pangsa Pasar E-Commerce
Indonesia Butuh 600 Ribu Talenta Digital Per Tahun
Kamis, 7 Desember 2023 07:10 WIB
![Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah), Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kedua kiri), Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (kedua kanan), Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung (kanan) dan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Mohammad Rudy Salahuddin, saat peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030, di Jakarta, Rabu (6/12/2023). Buku itu diluncurkan untuk menjadi acuan transformasi digital di Indonesia. (Foto: Kemenko Perekonomian) Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah), Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kedua kiri), Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (kedua kanan), Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung (kanan) dan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Mohammad Rudy Salahuddin, saat peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030, di Jakarta, Rabu (6/12/2023). Buku itu diluncurkan untuk menjadi acuan transformasi digital di Indonesia. (Foto: Kemenko Perekonomian)](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta pekerja di sektor digital dalam 15 tahun ke depan. Ini artinya, negara perlu menyiapkan 600 ribu talenta digital setiap tahun.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, saat peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030. Buku itu diluncurkan untuk menjadi acuan transformasi digital di Indonesia.
“Buku ini agenda transformasi digital nasional. Ini sejalan dengan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) Negotiation yang didorong oleh Indonesia,” kata Airlangga di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Baca juga : Perkuat Pasar Kripto, Indodax Gabung Aliansi Digital Asset Exchange Alliance
Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan, ekonomi digital Indonesia terus tumbuh dan tercatat sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara. Pada 2025 ditargetkan mampu mencapai 109 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.689,5 triliun.
Karena itu, kata Airlangga, Pemerintah perlu mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang teknologi digital. Agar talenta digital Indonesia tidak diambil orang lain, perlu ada peta jalan yang mencakup keseluruhan proses. Mulai dari fase persiapan, transformasi, hingga fase ketika Indonesia menjadi pemimpin.
Airlangga menjelaskan, Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital merupakan hasil dari upaya panjang dalam mengartikulasikan kerangka pengembangan ekonomi digital Indonesia sejak 2019 dan mencapai finalisasi pada 2023.
Baca juga : Sambut Hari Tata Ruang Nasional, Pos Indonesia Komit Ciptakan Energi Hijau
Lahirnya Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital juga telah melalui proses kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga, otoritas terkait, akademisi, pelaku industri, serta konsultan melalui beragam Diskusi Kelompok Terarah, diskusi terbatas, hingga pertemuan tingkat tinggi.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan, terdapat enam pilar utama pengembangan ekonomi digital, yaitu infrastruktur, SDM, iklim bisnis dan keamanan siber.
Selanjutnya riset, inovasi dan pengembangan usaha, pendanaan dan investasi dan kebijakan dan regulasi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya