Dark/Light Mode

Perkuat Pangsa Pasar E-Commerce

Indonesia Butuh 600 Ribu Talenta Digital Per Tahun

Kamis, 7 Desember 2023 07:10 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah), Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kedua kiri), Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (kedua kanan), Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung (kanan) dan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Mohammad Rudy Salahuddin, saat peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030, di Jakarta, Rabu (6/12/2023). Buku itu diluncurkan untuk menjadi acuan transformasi digital di Indonesia. (Foto: Kemenko Perekonomian)
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah), Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (kedua kiri), Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (kedua kanan), Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung (kanan) dan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Mohammad Rudy Salahuddin, saat peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030, di Jakarta, Rabu (6/12/2023). Buku itu diluncurkan untuk menjadi acuan transformasi digital di Indonesia. (Foto: Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta pekerja di sektor digital dalam 15 tahun ke depan. Ini artinya, negara perlu menyiapkan 600 ribu talenta digital setiap tahun.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartar­to, saat peluncuran Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030. Buku itu diluncurkan un­tuk menjadi acuan transformasi digital di Indonesia.

“Buku ini agenda transfor­masi digital nasional. Ini se­jalan dengan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) Negotiation yang didorong oleh Indonesia,” kata Airlangga di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

Baca juga : Perkuat Pasar Kripto, Indodax Gabung Aliansi Digital Asset Exchange Alliance

Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan, ekonomi digi­tal Indonesia terus tumbuh dan tercatat sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara. Pada 2025 ditargetkan mampu mencapai 109 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.689,5 triliun.

Karena itu, kata Airlangga, Pemerintah perlu mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang teknologi digital. Agar talenta digital Indonesia tidak diambil orang lain, perlu ada peta jalan yang mencakup keseluruhan proses. Mulai dari fase persiapan, transformasi, hingga fase ketika Indonesia menjadi pemimpin.

Airlangga menjelaskan, Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital merupakan hasil dari upaya panjang dalam mengartikulasikan kerangka pengembangan ekonomi digital Indonesia sejak 2019 dan men­capai finalisasi pada 2023.

Baca juga : Sambut Hari Tata Ruang Nasional, Pos Indonesia Komit Ciptakan Energi Hijau

Lahirnya Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital juga telah melalui proses kolabora­si dengan Kementerian/Lembaga, otoritas terkait, akademisi, pelaku industri, serta konsultan mela­lui beragam Diskusi Kelompok Terarah, diskusi terbatas, hingga pertemuan tingkat tinggi.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagaker­jaan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan, terdapat enam pilar utama pengembangan ekonomi digital, yaitu infrastruktur, SDM, iklim bisnis dan keamanan siber.

Selanjutnya riset, inovasi dan pengembangan usaha, pendanaan dan investasi dan kebijakan dan regulasi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.