Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Dorong Perkuat Kerja Sama Pertahanan
Jepang: Indonesia Mitra Penting Jaga Perdamaian
Jumat, 3 November 2023 03:03 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Jepang mendorong kerja sama pertahanan dengan Indonesia terus diperkuat. Hal itu sangat penting untuk menjaga perdamaian di kawasan Indo Pasifik.
Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi menyoroti pentingnya kerja sama pertahanan dan keamanan dengan Indonesia. Hal ini disampaikannya dalam perayaan Hari Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) di Jakarta, Rabu (1/10).
Sejak berdirinya pada 1 Juli 1954, menurut Kansugi, JSDF masih berkomitmen untuk mengupayakan perdamaian dan stabilitas Jepang dan masyarakat internasional. Untuk mewujudkan visi tersebut, JSDF telah terlibat dalam berbagai kerja sama di bidang pertahanan untuk mewujudkan perdamaian dan kemakmuran di kawasan dan sekitarnya.
Sebagai dua negara demokrasi maritim yang terletak di pusat strategis kawasan Indo Pasifik, Jepang menilai Indonesia sebagai mitra yang sangat penting.
“Di tengah lingkungan keamanan yang semakin tidak menentu dan dinamis di kawasan, kerja sama pertahanan dan keamanan kita dalam beberapa tahun terakhir menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya,” kata Dubes Kanasugi.
Peningkatan kerja sama itu di antaranya dilakukan melalui partisipasi Pasukan Bela Diri Darat Jepang dalam Latihan Super Garuda Shield Indonesia tahun ini. Latihan tersebut merupakan latihan militer gabungan multilateral terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia.
Baca juga : Airlangga: Kerja Sama Kunci Pencapaian Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan
Jumlah personel Pasukan Bela Diri Darat Jepang yang terlibat dalam latihan tersebut adalah sebanyak 280 tentara.
“Saya berkesempatan menyaksikan latihan amfibi dan penembakan di Banyuwangi dan skala latihan yang dinamis yang membuat saya benar-benar terkesan,” kata Kanasugi.
Selain itu, untuk tahun kedua berturut-turut, Pasukan Bela Diri Darat Jepang juga terlibat dalam Program Kemitraan Segitiga PBB yang digelar di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI di Sentul, Bogor. Dalam kesempatan itu, para personel JSDF Jepang bertugas sebagai instruktur kursus pelatihan alat berat.
Jepang dan Indonesia juga melakukan pertukaran pendidikan di antara otoritas pertahanan kedua negara. Tahun ini, Kementerian Pertahanan Jepang mengirimkan guru-guru Bahasa Jepang ke Pusat Pelatihan dan Pendidikan Bahasa di Kementerian Pertahanan Indonesia. Guru-guru tersebut memberikan pendidikan Bahasa Jepang selama setengah tahun.
Sementara itu, Akademi Pertahanan Nasional Jepang (NDA) juga menerima taruna TNI selama beberapa tahun.
“Para lulusan TNI ini memberikan banyak dukungan, dan memainkan peran utama dalam penguatan hubungan antara kedua yang telah mereka pelihara selama lima tahun belajar di akaemi tersebut,” kata Kanasugi.
Patung Jenderal Sudirman
Baca juga : KPI Resmikan Desa Energi Berdikari Kalijaran
Di akhir pidatonya, Dubes Kanasugi menyinggung kisah yang terkait dengan kemitraan jangka panjang Jepang dan Indonesia. Di Ichikawa, Tokyo, terdapat Patung Jenderal Sudirman. Patung panglima pertama TNI itu terletak di kompleks Kementerian Pertahanan Jepang.
“Patung tersebut dipersembahkan Lemerintah Indonesia dan patung yang sama telah ditempatkan di Kementerian Pertahanan Indonesia. Ini mewakili ikatan sejarah yang kuat antara Pasukan Bela Diri kami dan pasukan nasional anda,” ujarnya.
Pada acara yang sama, anggota Komisi I DPR dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan menggarisbawahi pentingnya kedua negara meningkatkan kerja sama pertahanan. Ia menilai, Jepang dan Indonesia sama-sama memiliki kepentingan di Laut China Selatan (LCS) dan di laut Natuna.
“Jepang baru saja mengatakan akan meningkatkan persentase belanja pertahanannya. Ini berita baik, karena artinya negara Asia Timur sekarang ini sedang menghadapi tantangan yang sangat besar, terutama dalam menjaga keseimbangan dan stabilitas wilayah, karena adanya kekuatan super power China,” ujarnya.
Dengan meningkatkannya belanja pertahanan Jepang, lanjutnya, Indonesia berharap Jepang mampu menunjukkan kemampuan teknologi militer yang kuat kepada Indonesia.
“Sayangnya Jepang tidak boleh mengekspor teknologi militernya ke negara manapun, tanpa seizin Amerika Serikat. Padahal banyak kendaraan sipil produksi Jepang yang dengan mudah kita transformasi menjadi kendaraan militer. Ini belum kejadian,” ujarnya.
Baca juga : Bamsoet Dukung Peta Jalan Indonesia Emas 2045 Kadin Indonesia
Selain membangun kerja sama regional militer dengan Indonesia, Farhan berharap peningkatan kerja sama militer tidak hanya berhenti di TNI, tapi juga di Badan Keamanan Nasional Laut (Bakamla).
“Karena coast guard Jepang adalah salah satu coast guard terbaik di dunia. Indonesia membutuhkan Jepang untuk memperkuat Bakamla RI,” ujarnya.
Resepsi Hari Pasukan Bela Diri Jepang yang digelar di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta itu juga turut merayakan kemitraan antara Jepang dan Indonesia dalam bidang pertahanan.
Acara ini dibuka Dubes Kanasugi didampingi istri, Yasuko, serta Atase Pertahanan Jepang CAPT(N) Hamakawa Sho yang didampingi istri, Mai.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya